Dua Tahun Refleksi Kepemimpinan Mahayastra-Agung Mayun di Gianyar

PENYERAHAN bantuan bencana di sela-sela acara dua tahun Refleksi Kepemimpinan Bupati Mahayastra dan Wakil Bupati Agung Mayun. Foto: ist
PENYERAHAN bantuan bencana di sela-sela acara dua tahun Refleksi Kepemimpinan Bupati Mahayastra dan Wakil Bupati Agung Mayun. foto: ist

GIANYAR –  I Made Mahayastra dan AA Mayun merupakan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Gianyar periode 2018-2023 yang dilantik pada 20 September 2018. Tepat dua tahun kepemimpinan pasangan Aman ini, Pemkab Gianyar menggelar penyampaian capaian visi misi Bupati-Wakil Bupati di halaman belakang kantor Bupati Gianyar, Minggu (20/9/2020) malam. Acara dihadiri seluruh kepala OPD, pimpinan DPRD Gianyar dan jajaran, Forkopimda, serta undangan lainnya.

Made Mahayastra pada kesempatan itu memaparkan capaian dua tahun kepemimpinannya, diawali penyampaian visi mewujudkan janji politik yakni ‘’Terwujudnya Masyarakat Gianyar Yang Bahagia, Sejahtera, Aman dan Damai, Mandiri, Berintegritas Berlandaskan Tri Hita Karana Melalui Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana’’. Ada enam misi tertuang dalam RPJMD Gianyar 2018-2020.

Bacaan Lainnya

Misi pertama, membangun pertanian produktif, efisien dan mandiri. Dalam dua tahun diwujudkan dengan ditetapkannya Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Dengan Perda ini lahan pertanian yang termasuk LP2B akan disubdisi pupuk, bibit dan lainnya. Dalam dua tahun ini Gianyar berdaulat pangan dengan mampu surplus 40.000 ton beras dalam setahun, dan mampu sampai tiga kali dalam setahun bercocok tanam dengan luas tanam di atas 80 persen.

Baca juga :  Korsleting, Rumah Haeruman Terbakar di Siang Bolong

Selain itu juga dicanangkan Puspa Aman (Pusat Pangan Alami, Mandiri, Asri, dan Nyaman) dengan prinsip Integrasi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Ini didukung pemangku kepentingan lintas sektor, untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan berdampak pertumbuhan ekonomi masyarakat perdesaan.

Misi kedua, membangun pariwisata inklusif berbasis budaya. Ini dapat mewujudkan 24 desa wisata untuk  menyejahterakan masyarakat desa, memajukan usaha kecil dan mikro, menjaga tradisi dan kearifan lokal desa, dan menggerakkan perekonomian. Selain itu, peningkatan kualitas manajemen objek wisata dengan dikelola Dinas Pariwisata Gianyar menggunakan teknologi informasi. Sistem baru ini diterapkan di objek wisata Tirta Empul, yang membuatnya menjadi satu sumber retribusi pariwisata tertinggi.

Misi ketiga, meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas berwawasan lingkungan, yang diwujudkan dengan membangun Pasar Umum Sukawati senilai Rp200 miliar lebih, dan Pasar Umum Gianyar senilai Rp250 miliar. Gianyar juga meresmikan pembangunan air minum dalam kemasan (AMDK) terbesar di Bali, untuk mata pencarian baru meningkatkan ekonomi Gianyar yang selama ini tertumpu di sektor pariwisata.

PAD dari AMDK akan dimanfaatkan, antara lain, untuk sumber bantuan sosial bagi masyarakat kurang mampu. Selain itu, keberhasilan Gianyar menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 akan jadi salah satu penggerak roda ekonomi. Stadion Dipta direnovasi senilai Rp200 miliar lebih dari dana APBN 2020.

Misi keempat, mengembangkan SDM berintegritas dan berdaya saing tinggi yang diwujudkan dengan membangun PAUD, TK, SD, dan SMP Hindu dengan standar internasional, sehingga siswa nyaman belajar. Juga dilakukan pelatihan dan peningkatan kemampuan kerja, baik melalui penguatan PKK maupun pelatihan keterampilan lainnya oleh OPD.

Baca juga :  Wawali Arya Wibawa Serahkan Bantuan Tunai kepada Sektor Usaha Mikro di Makodim 1611/Badung

Misi kelima, mewujudkan penguatan desa adat yang bertumpu pada nilai adat, budaya dan Agama Hindu. Penguatan desa adat dilakukan dengan revitalisasi wantilan pura atau balai banjar, pembangunan kantor Majelis Desa Adat Gianyar, bantuan kepada seka gong, jaminan kesehatan untuk para seniman, dan sulinggih. Pun bantuan ngaben, bantuan karya, dan pemeliharaan benda sakral ngodakin tapakan Ida Batara.

Misi keenam, meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik dengan pembangunan infrastruktur taman kota, Lapangan Astina Gianyar, pembangunan rumah sakit baru di Payangan, dan revitalisasi rumah sakit Sanjiwani Gianyar dengan anggaran Rp300 miliar. Pembangunan Puspem Payangan diharap bisa menjadi contoh kecamatan lain memberi kemudahan pelayanan kepada masyarakat dengan sistem pemerintahan berbasis elektronik.

Selama dua tahun terakhir diraih sejumlah penghargaan yakni Bupati Top Pembina BUMD 2020, disusul PAM-TS Gianyar Raih Top BUMD Award; IPKM tertinggi kab/kota se-Indonesia; penghargaan Pengelola Dana Desa 2019; Opini WTP 6 kali berturut-turut, dan penghargaan lainnya.

Dalam acara itu, Bupati Mahayastra menyerahkan bantuan bencana kepada 31 penerima dengan total nilai Rp331,135 juta. Juga diserahkan penghargaan bagi tujuh hotel yang membantu Pemkab Gianyar dalam karantina PMI, dan peluncuran aplikasi layanan digital kesehatan RSU Payangan. “Untuk RSUD Sanjiwani, saya beri ultimatum tahun depan harus sudah menerapkan konsep layanan digital,” serunya. Di akhir pemaparan, Mahayastra berkata seharusnya tahun 2020 PAD Gianyar di atas Rp1 triliun. Namun, adanya Corona membuat target PAD harus disesuaikan. “Saat ini kita fokuskan keselamatan masyarakat, pemulihan ekonomi, dan jaring pengaman sosial bagi masyarakat Gianyar,” tandasnya. 011

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.