Klaster Baru Bermunculan, Kodim Bangli Edukasi Warga

DANDIM 1626/Bangli, Letkol Inf. I Gde Putu Suwardana, memerintah jajaran memberi edukasi dan imbauan kepada masyarakat agar tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan, menyusul klaster baru Covid-19 bermunculan di wilayah Bangli. foto: ist

BANGLI – Menutup bulan Januari, bermunculan klaster baru Covid-19 di wilayah Bangli. Mencegah penyebaran lebih luas, Dandim 1626/Bangli, Letkol Inf. I Gde Putu Suwardana, memerintah jajaran memberi edukasi dan imbauan kepada masyarakat agar tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. 11 bulan sejak pandemi Covid-19 melanda, baru kali ini sehari ada 56 warga yang positif.

Merespons kondisi itu, Koramil 1626-03/Tembuku bersinergi dengan Polsek Tembuku melaksanakan Operasi Yustisi di Pasar Tembuku dan Pasar Peninjoan. Mereka memberi edukasi dan imbauan kepada pengunjung pasar untuk menerapkan protokol kesehatan 3 M, yakni memakai masker yang benar, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, mengurangi aktivitas di luar rumah, serta tidak berkerumun.

Bacaan Lainnya

Dandim Suwardana mengatakan, belakangan ini kasus Corona terus meningkat signifikan, dan menimbulkan klaster baru. “Tidak bisa dipungkiri belakangan ini masyarakat mulai jenuh melakukan protokol kesehatan. Kami dan jajaran yang berada langsung di garis depan akan selalu mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan,” terangnya.

Humas GTTP Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, di kesempatan terpisah, menyebut pada akhir Januari ada tambahan 56 kasus baru. Yang terbanyak di Kecamatan Bangli sejumlah 26 kasus, 16 kasus baru dari Kecamatan Kintamani, dan 14 kasus dari Kecamatan Susut. Khusus Kecamatan Tembuku sementara tidak ada tambahan.

Baca juga :  Fraksi Demokrat Gianyar Minta Jangan Politisasi Revitalisasi Pasar Umum Gianyar

Meski terjadi lonjakan kasus baru, dia berkata belum ada rencana pembatasan wilayah. Hanya mengintensifkan petugas untuk edukasi dan penegakan disiplin protokol kesehatan. “Sejauh ini Satgas Gotong Royong di desa adat bersama TNI dan Polri dioptimalkan,” ulasnya.

Sementara baru Lapangan Kapten Mudita yang ditutup untuk umum, sedangkan tempat umum milik pemerintah maupun swasta masih tetap diawasi. Setelah itu ada evaluasi untuk menentukan langkah apa yang akan dilakukan menekan laju penyebaran Corona. “Munculnya kasus baru merupakan pelacakan keluarga dari kasus sebelumnya,” cetusnya menandaskan. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.