POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Wakil Bupati Karangasem, Wayan Artha Dipa, menerima kunjungan Direktur Regional I, Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris, Jumat (8/12/2023). Kunjungan di kantor Bupati Karangasem itu untuk membahas sinergitas dan penentuan prioritas program kegiatan yang dimungkinkan, untuk mendapat dukungan pendanaan pemerintah melalui dana transfer ke daerah tahun 2025.
Dalam sambutannya, Artha Dipa menyampaikan kondisi di wilayah Kabupaten Karangasem. Jumlah penduduk miskin Kabupaten Karangasem tahun 2022 sebanyak 29.450 KK (6,98 persen), dan menurun pada tahun 2023 menjadi 27.830 jiwa (6,56 persen). Jumlah penduduk miskin ekstrem ada 48 KK. “Target penurunan angka kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 menuju 0 persen,” jelasnya didampingi Sekda I Ketut Sedana Merta.
Karena tingkat kemiskinan masyarakat masih tinggi, sebutnya, maka sangat perlu bantuan dan dukungan anggaran program serta kegiatan untuk peningkatan pemerataan ekonomi. Pula pembangunan infrastruktur, terutama untuk wilayah-wilayah perdesaan, dari pemerintah pusat maupun Pemprov Bali. Untuk tahun 2025, dia berujar telah menyusun beberapa usulan pembangunan kepada pemerintah pusat, yang pendanaannya bersumber dari DAK maupun APBN. “Mohon kiranya dapat pengawalan agar penganggarannya dapat menjadi prioritas di kementerian/lembaga tahun 2025,” pintanya.
Dia mengakui permasalahan dan tantangan yang dihadapi Pemkab Karangasem cukup berat, dengan persentase kemiskinan tahun 2023 masih menduduki posisi tertinggi di antara sembilan kabupaten/kota di Bali. Pemkab berharap pemerintah pusat dapat membantu bersama-sama dalam berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut. Dengan demikian program percepatan pembangunan pengentasan kemiskinan dapat lebih cepat diwujudkan, dalam rangka pemulihan perekonomian daerah dan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2024.
Karakteristik penduduk miskin di Karangasem, sambungnya, sebagian besar bekerja di sektor pertanian dengan penghasilan rendah, serta tingkat pendidikan yang rata-rata di bawah SMP. Hal ini ditengarai menjadi penyebab tingginya persentase kemiskinan di Karangasem. nad