Juni, UNESCO Akan Lakukan Revalidasi di Geopark Batur

Dewa Ketut Setia Darma. Foto: AA Ngurah Girinatha
Dewa Ketut Setia Darma. Foto: AA Ngurah Girinatha

BANGLI – Geopark Batur kini menyandang predikat global geopark dari UNESCO. Pemberian predikat itu dilakukan pada 2016. Rencananya pada Juni ini, Batur akan kembali direvalidasi oleh UNESCO. Badan Pengelola Pariwisata Batur Unesco Global Geopark (BUGG) pun kini semakin mematangkan persiapan dengan melakukan pembenahan-pembenahan termasuk menindaklanjuti beberapa catatan dan rekomendasi yang diberikan Unesco saat revalidasi yang pertama.

Revalidasi Geopark Batur dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Tahun 2020 ini, merupakan fase revalidasi Geopark Batur yang kedua. Sekretaris Badan Pengelola Pariwisata BUGG, Dewa Ketut Setia Darma, belum lama ini mengatakan, dari 11 rekomendasi yang diberikan UNESCO sebelumnya, sekitar 70 persennya yang sudah ditindaklanjuti.

Bacaan Lainnya

Salah satu rekomendasi yang masih belum ditindaklanjuti yakni menciptakan keragaman produk geopark yang ditawarkan seperti mengembangkan rute danau dengan perahu pariwisata. Saat ini, rute danau yang ada hanya dari Kedisan ke Terunyan.

Di sisi lain, kondisi Dermaga Kedisan masih memprihatinkan. Dermaga penyeberangan itu rusak dan terendam air danau.

Diungkapkannya bahwa dalam melakukan pembenahan pihaknya sering terkendala status aset. Seperti pembenahan trotoar pada jalan yang ada di depan anjungan objek wisata Penelokan yang kini kondisinya rusak. Status jalan itu merupakan jalan nasional. ‘’Kita tidak mungkin melakukan  perbaikan, karena akan jadi masalah. Kita sempat melakukan penataan jalan berlobang, dan itu dipermasalahkan, jadi kita kapok untuk itu,’’ tandas Dewa Setia Darma.

Baca juga :  Selingkuhi Istri Orang, Dihabisi di Kolam Renang

Sehingga untuk perbaikannya, tidak mungkin dilakukan Badan Pengelola Pariwisata BUGG. Agar nantinya tidak jadi penilaian buruk dari UNESCO, pihaknya pun berharap pemerintah pusat sebagai pihak yang berwenang untuk segera melakukan perbaikan. ‘’Geopark Batur terbingkai dalam ikatan merah putih,  Pemprov Bali dan pusat harus bersinergi membenahi kekurangan yang ada di Geopark Batur sehingga level green bisa kita pertahankan,’’ pintanya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.