POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Ribuan juru parkir (Jukir) di Kota Denpasar kini beralih ke sistem digital. Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar melakukan gebrakan berbasis kinerja dengan menyiapkan 2.000 QRIS untuk pembayaran parkir berbasis digital. Langkah ini merupakan bagian dari percepatan transaksi non-tunai sejalan dengan program TP2DD Kota Denpasar 2025.
Kepala Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar, I Made Sudarma, menjelaskan bahwa penerapan sistem ini adalah hasil kerja sama dengan PD Parkir Kota Denpasar yang telah dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU). Dengan digitalisasi ini, setiap jukir akan dibekali dua QRIS, yakni satu untuk transaksi parkir motor dan satu lagi untuk transaksi parkir mobil.
“Jadi nantinya, masyarakat cukup memindai QRIS dengan ponselnya untuk membayar parkir. Tidak perlu lagi mencari uang pas atau menunggu kembalian. Prosesnya lebih cepat, simpel, dan praktis,” ujar Sudarma saat ditemui di Kantor Bank BPD Bali Cabang Denpasar, pada Senin (24/3/2025).
Ia menambahkan, sistem digitalisasi ini memungkinkan setiap transaksi parkir dipantau langsung melalui dashboard secara real-time. Dengan begitu, pendapatan parkir bisa langsung tercatat tanpa ada keterlambatan. ‘’Digitalisasi parkir badan jalan ini juga merupakan bagian dari transparansi keuangan secara real-time,” ungkapnya.
Selain sistem pembayaran digital, Bank BPD Bali juga telah memfasilitasi pemberian gaji bagi para jukir melalui rekening Bank BPD Bali. Dengan sistem ini, penerimaan gaji para jukir tidak lagi dilakukan secara manual. Mereka tidak perlu datang ke kantor, cukup mengaksesnya dari rumah melalui layanan perbankan digital.
Di sisi lain, Direktur Utama Perumda Bhukti Praja Sewaka Dharma, I Nyoman Putrawan, menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi yang dilakukan Bank BPD Bali. Menurutnya, sistem ini secara otomatis mengarahkan masyarakat Denpasar untuk melakukan transaksi non-tunai dalam pembayaran parkir.
Dengan adanya sistem ini, Denpasar semakin dekat menuju konsep smart city yang berbasis teknologi dan transparansi keuangan. ‘’Ini merupakan pengalaman baru bagi kami, dan mudah-mudahan sistem digitalisasi ini bisa berjalan dengan baik. Harapan kami, secara bertahap, seluruh layanan parkir di Kota Denpasar bisa beralih ke sistem non-tunai,’’ ucap Putrawan.
Ia menambahkan bahwa inovasi ini akan terus dievaluasi, terutama untuk melihat peningkatan dan tingkat penggunaan QRIS dalam transaksi parkir. Selain itu, sistem ini juga membawa keuntungan bagi jukir karena mereka tidak lagi harus datang ke kantor untuk menyetorkan uang hasil parkir. ‘’Inovasi digitalisasi parkir badan jalan ini sangat efisien dan harus segera kita wujudkan,’’ tegasnya. nan