DENPASAR – Cok Ratmadi, panggilan akrab penglingsir Puri Satria, AA Oka Ratmadi, menjadi salah satu “pengawal” saat pendaftaran paket IGN Jaya Negara-Agus Jaya Wibawa (Jaya-Wibawa) di KPU Denpasar, Jumat (4/9/2020).
Mengenakan pakaian adat hitam-hitam, dia duduk ditemani anggota DPR RI, IGA Rai Wirajaya, di kursi pengunjung di halaman kantor KPU Denpasar. Pekikan “merdeka” pun jadi salam pembuka Jaya-Wibawa ketika proses pendaftaran yang berlangsung sekitar 2 jam dinyatakan selesai oleh Ketua KPU Denpasar, I Wayan Arsajaya.
Karena menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, tim pendukung dan kalangan media hanya boleh menunggu di halaman KPU. Itu pun jumlahnya dibatasi maksimal 50 orang. Setiap yang masuk diperiksa dengan thermogun oleh staf KPU dengan masker, face shield (pelindung wajah), dan sarung tangan karet hitam. Jaya-Wibawa, mengendarai mobil VW putih berpelat DK 3 JN, datang sekitar pukul 9.15.
Melalui layar televisi di halaman, dalam proses pendaftaran itu, Arsajaya memaparkan syarat pencalonan dan syarat calon terpenuhi. Dari syarat minimal 10 kursi, Jaya-Wibawa menghimpun 30 kursi dari PDIP (22), PDI (2), Hanura (2) dan Gerindra (4). Dia menyebut semua parpol pengusung sepakat mendaftarkan, tidak akan menarik yang didaftarakan, sepakat mengikuti pilkada, dan naskah visi-misi sudah selesai.
“Surat cuti Wakil Walikota (karena Jaya Negara berstatus Wakil Walikota) ada. Nama tim kampanye dan penghubung ada, juga surat tidak sedang tersangkut perkara hukum,” terangnya usai menerima hasil verifikasi.
Yang menarik perhatian, suasana saat pendaftaran paslon di lantai 3 itu terlihat agak “seram”. Sebab, empat komisioner yang hadir, meski mengenakan pakaian adat Bali, juga mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Jaya Negara juga tertangkap kamera lebih dari sekali membilas tangannya dengan penyanitasi tangan di meja.
“Maaf suasananya agak seram, karena kami harus menaati protokol kesehatan dengan pakai APD lengkap. Ini untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Kami apresiasi karena semua menaati prokes,” gurau Arsajaya.
“Ini bagus, pendukung paslon taat protokol kesehatan. Tidak terlalu banyak orang di dalam areal KPU,” komentar komisioner Bawaslu Denpasar, Putra Wiratma, yang hadir pengawasan bersama Ketua Bawaslu Denpasar, Putu Arnata.
Selesai pendaftaran, Jaya-Wibawa didampingi para ketua parpol pendukung disambut mik di depan tangga lobi kantor KPU. “Merdeka” pekik Agus Wibawa disusul Jaya Negara sebelum memberi pernyataan ke media. Jaya Negara berujar sangat bersyukur berkas pendaftaran dinyatakan beres. Dia berterima kasih kepada PDIP sebagai pengusung atas kerja kerasnya, sehingga berkas dinyatakan lengkap. “Sekarang kami mohon doa restu masyarakat melakoni pilkada ini,” sebutnya.
Dia mengakui pilkada kali ini sangat berbeda dibanding yang lalu-lalu, karena dilaksanakan saat pandemi Covid-19. Warga diajak untuk tetap tegar, semangat dan dan bergotong royong mengatasi dampak pandemi. Dia pun mendorong pencairan bantuan sosial dan dana stimulus yang disediakan Pemprov agar segera dicairkan.
Usai pendaftaran, Jaya-Wibawa dan tim pendukung serta Cok Ratmadi mendatangi kediaman Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya, di kawasan Renon. “Tentunya kami mohon restu kepada beliau, dan berkomitmen menerapkan protokol kesehatan selama proses pilkada ini. Tujuannya mewujudkan pilkada yang aman, lancar, dan damai,” tandas Jaya Negara usai pertemuan. hen