MANGUPURA – Peristiwa kebakaran di Kabupaten Badung cukup tinggi, sepanjangan 2020 dari Januari hingga pekan pertama September tercatat 118 kasus kebakaran. Dari enam kecamatan, Kecamatan Kuta yang menduduki kasus terbanyak yang mencapai 27 persen.
Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Badung mencatat, kebakaran terjadi disebabkan dari berbagai faktor, mulai dari disebabkan korsleting sampai ke pembakaran sampah “Kasus yang tercatat yang sudah ditangani dengan baik oleh tim di lapangan sebanyak 118 kasus kebakaran,” kata Kadiskarmat I Wayan Wirya, Selasa (8/9).
Selanjutnya, berdasarkan data Diskarmat Badung tercatat 118 kasus kebakaran tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Badung dengan rincian; Kecamatan Kuta Selatan tercatat 19 kasus, Kuta 32 kasus, Kuta Utara 28 kasus, Mengwi 26 kasus, Abiansemal 11 kasus, dan kecamatan Petang 2 kasus.
Beragam pemantik yang menyebabkan kasus lalapan si jago merah tersebut, korsleting menduduki penyebab utama terjadi kasus kebakaran dengan angka 36 kasus, disusul akibat pembakaran sampah dengan 24 kasus, serta api dupa sebanyak 8 kasus dan gas 4 kasus. Penyebab lainnya yang juga tercatat mencapai 42 kasus.
Kadis Wirya mengatakan, Dinas Kebakaran dan Penyelamatan miliki tugas tidak hanya memadamkan api, tapi juga penyelamatan. Penyelamatan yang dilakukan mulai dari evakuasi korban jiwa, penangan ular, pemusnahan sanga tawon, sampai ke penanganan pohon tumbang. “Jadi tugas kami tidak hanya memadamkan api, tapi juga penyelamatan sampai ke pengiriman air bersih untuk warga,” kata mantan Camat Kuta Selatan itu.
Sepanjangan 2020, Diskaramat melakukan penyelamatan dengan mengevakuasi korban jiwa dengan 4 kasus, penanganan ular sebanyak 90 kasus, pemusnahan sarang tawon dengan 47 kasus, penanganan biawak 6 kasus, penanganan anjing 3 kasus, penanganan luwak 2 kasus, dan pengiriman air bersih 3 kasus. nas