Ibu Cerai, Ayah Meninggal, Team Eastribution Karangasem Tengok Sekeluarga Yatim Piatu

TEAM Eastribution Karangasem saat mendatangi sekeluarga yatim piatu di Dusun Abang Kaler, Desa Abang, Kecamatan Abang, Karangasem. foto: ist

KARANGASEM – Empat anak dari Dusun Abang Kaler, Desa Abang, Kecamatan Abang, Karangasem mengalami kisah hidup getir. Setelah ditinggalkan ibunya karena bercerai, kini ayah mereka, Nyoman Darta (55), yang menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga meninggal pada Rabu (7/7/2021) malam.

Sebelumnya, Darta yang kesehariannya bekerja sebagai tukang panjat kelapa, mengalami luka serius yakni patah tulang leher, patah tulang rusuk, dan patah kaki. Cedera tersebut akibat Darta terjatuh dari pohon setinggi 12 meter ketika hendak mencari nafkah. Sebagai tukang panjat, dia diminta memanjat belasan pohon kelapa oleh salah seorang warga.

Bacaan Lainnya

Naas, ketika sampai di pohon yang ke-12, dia terjatuh karena tanpa sengaja memegang pelepah kelapa yang lapuk. Luka berat tersebut mengharuskan Darta dilarikan ke RS Sanglah. Karena tidak punya biaya, selama di RS dia dibantu para relawan untuk membiayai kesehariannya. Misalnya biaya makan anak-anaknya selama menunggui ayahnya di rumah sakit.

Dengan kepergian almarhum, kini keempat anaknya menjadi yatim piatu. Anak pertama bernama I Wayan Tangkas (19), baru tamat sekolah dan sedang bekerja di Denpasar; anak kedua bernama Ni Kadek Widana (17) yang sejak tamat SMP bekerja di Buleleng; anak ketiga bernama Ni Nyoman Teresni (15) yang masih kelas 2 di SMP Negeri 1 Abang, sedangkan adiknya bernama Ni Ketut Sriwidnyani (12) baru saja mendaftarkan diri ke bangku SMP.

Baca juga :  Pemkot Denpasar Sikapi Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg

Mereka tinggal di rumah yang didapat dari bantuan bedah rumah beberapa tahun lalu. Karena tidak ada biaya untuk pemeliharaan, rumah tersebut kini lapuk, tidak ada pintu kamar, atap dapur pun terlihat ambruk.
Keluarga almarhum Darta memang termasuk kurang mampu. Dia dibayar murah, hanya Rp5.000 untuk setiap pohon yang dia panjat.

Kadus setempat menyatakan, keluarga Darta sudah mendapat bantuan Program Keluarga Harapan dari Dinas Sosial, dan bantuan Kartu Indonesia Pintar untuk anak-anaknya yang masih sekolah.

Sementara itu, pada Kamis (8/7/2021), komunitas sosial Team Eastribution Karangasem mendatangi sekeluarga yatim piatu ini untuk memberikan semangat, sambil menyatakan ikut berbelasungkawa atas musibah yang dialami ayah mereka. “Jenazah ayah saya masih di RS Sanglah, lagi dua hari baru rencananya dibawa ke rumah (sema Desa Abang) untuk dibakar,” tutur Nyoman Teresni, salah satu anak almarhum.

Team Eastribution yang memberi beberapa bingkisan terlihat menenangkan anak-anak tersebut. “Kami lihat di media sosial ada empat anak kurang mampu yang kini menjadi yatim piatu. Itu sangat membuat hati kami terketuk untuk membantu. Kami datang untuk mengucapkan belasungkawa sambil memberikan bingkisan berupa sembako agar dapat sedikit meringankan beban mereka,” ujar I Komang Suwada, Ketua Eastribution.

“Anak-anak ini masih kecil, bahkan dua di antaranya masih duduk di bangku sekolah. Saya harap ada pihak lain yang mau membantu menanggung biaya sekolah mereka. Semoga ke depan anak-anak ini mendapat pekerjaan yang baik, agar dapat mencukupi kebutuhan keluarga,” harapnya. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.