Banyak Masalah Perlu Dibenahi di Pelabuhan Gilimanuk

SUASANA pertemuan Kelompok Ahli Pembangunan Bali bersama aparat Pelabuhan Gilimanuk. Foto: nar
SUASANA pertemuan Kelompok Ahli Pembangunan Bali bersama aparat Pelabuhan Gilimanuk. Foto: nar

”Hasil Monitoring Pokli Pembangunan Gubernur Bali”

GILIMANUK – Pelabuhan Gilimanuk di ujung Barat Jembrana merupakan pintu masuk dan keluar pulau Bali yang utama. Lebih-lebih dalam musim wabah Corona (Covid-19) ini, semua aparat di pelabuhan tersebut disibukkan mengurus keluar masuk orang dan barang yang harus sesuai dengan protokol kesehatan yang ditentukan Satgas Penanggulangan Covid-19, khususnya di Bali.

Bacaan Lainnya

Dalam monitoring Kelompok Ahli (Pokli) Pembangunan Gubernur, Jumat (15/5/2020) dipimpin Made Arimbawa dan anggota Satgas Gede Sudiarta, didapat kesimpulan, banyak hal perlu dibenahi di Gilimanuk sebagai pintu utama Bali itu.

Banyak orang baik keluar Bali maupun masuk Bali, tidak membawa surat keterangan apa pun, asal tempat tinggal atau keterangan kesehatan yang diperlukan.

Seperti diungkapkan ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Windra S, didampingi sejumlah staf pelabuhan, mereka kelabakan di lapangan menangani sejumlah orang yang sama sekali tidak membawa identitas apa pun.

“Suatu saat ada sampai 300 orang, baik dengan kendaraan roda dua atau mobil numpuk di pelabuhan, yang harus diselesaikan dari segi kesehatan dan identitas diri. Akhirnya diambil tindakan diskrisi berdasarkan kemanusiaan, sebab mereka tidak mungkin dikembalikan begitu saja,” kata Windra.

Baca juga :  Terowongan Zaman Belanda Ditemukan di Areal Proyek Bendungan Tamblang

Dalam pertemuan dengan Kelompok Ahli, aparat pelabuhan juga kewalahan – sebab sebagai bagian hilir ke luar masuk orang ke Bali, lolos begitu saja dari asalnya.

Ia minta, aparat di hulu seharusnya menyeleksi setiap orang yang akan pergi atau pulang melalui pelabuhan Gilimanuk, sehingga masalah tidak menumpuk di hilir atau pelabuhan.

Semenjak wabah Covid-19 melanda Indonesia, volume orang keluar masuk pelabuhan Gilmanuk turun 70 persen. Hanya kapal barang dan logistik yang masih normal. Namun orang yang berusaha mudik juga tetap ada.

Ketika ditanya adanya oknum jual-beli surat keterangan sehat sehingga dapat lolos begitu saja di pelabuhan, diakui sudah ditangani pihak kepolisian. Sudah ditangkap dua orang, satu berasal dari Gilimanuk dan satu orang berasal dari luar Bali. Kini semua sudah diperiksa aparat kepolisian. Ia tidak dapat mengungkap siapa nama pelaku itu.

Pimpinan rombongan Pokli Pembangunan Bali, Made Arimbawa mengatakan, koordinasi dan sinergitas perlu ditingkatkan di pelabuhan, sehingga antara komponen yang satu dengan komponen yang lain tidak saling menyalahkan.

Ia mengatakan, pihak kepolisian dan TNI perlu dilibatkan lebih intensif, sehingga pelabuhan Gilimanuk dapat lebih tertib dan profesional mengelola pintu masuk dan keluar di pulau Bali itu.

Usai ramah tamah dengan semua komponen Pelabuhan, Pokli Pembangunan Gubernur bekerjasama dengan Bali Mall menyerahkan 100 paket sembako kepada awak pelabuhan yang terdampak akibat wabah Corona ini. 021

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.