POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, menginstruksi semua kepala daerah dari PDIP untuk kerja keras menolkan angka stunting di daerah yang dipimpin. Khusus untuk Kabupaten Badung yang dinilai kaya, ternyata masih ada 18 anak stunting.
“Ibu Ketua Umum konsen dengan stunting, di Badung masih ada 18. Arahan Ketua Umum tidak setuju masih ada, harus zero (nol),” tegas Ketua DPP PDIP, IGA Bintang Darmawati, saat memberi sambutan pada kegiatan partai bertajuk “Perempuan Berdaya, Indonesia Raya” di Sading, Badung, Sabtu (22/3/2025).
Lebih jauh Bintang mengatakan, perhatian Megawati untuk penanganan stunting dihadirkan dengan instruksi agar daerah yang dipimpin kader PDIP menjadi proyek percontohan program Indonesia Raya. “Tidak harus kader partai. Kalau bisa masyarakat umum juga ikut menjadi penggerak untuk (hajatan politik) tahun 2029,” sambung mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak ini.
Dia juga minta pengolahan sampah dilakukan optimal di semua desa di Badung. Program Rumah Berdaya yang dijalankan Pemkab Badung, jangan cuma fisik saja tapi untuk mewujudkan perempuan berdaya. Struktur partai diminta mendata jika di lingkungan mereka masih ada keluarga prasejahtera. “Jika ada, silakan manfaatkan Rumah Berdaya untuk memberdayakan mereka. Saya harap Pak Bagus Alit Sucipta (Wakil Ketua DPC PDIP Badung) bertanggung jawab dengan amanah sebagai Wakil Bupati Badung dengan baik, supaya jadi kebanggaan daerah,” serunya dari panggung sembari menatap Alit Sucipta yang duduk di depannya.
Dimintai tanggapan atas instruksi Ketua Umum Megawati melalui Bintang Darmawati itu, Bagus Alit Sucipta mengakui masih ada 18 anak stunting di Badung. Dia berkata mereka ditangani pribadi secara “keroyokan” mulai dari Bupati, Wakil Bupati sampai dinas terkait. Setiap bulan ada dana yang diberi kepada mereka dari orangtua asuh masing-masing. “Pak Bupati menangani satu, saya satu, begitu juga kepala OPD yang lain,” terang Gus Bota, panggilan karibnya.
Lebih jauh diutarakan, untuk pencegahan stunting, ke depan pemerintahannya bersama Bupati Adi Arnawa menyelesaikan dari hulu ke hilir. Pemerintah hadir mulai bayi masih dalam kandungan ibunya dengan pemberian nutrisi dan gizi yang baik. Jadi, ketika lahir diharap bayi itu sehat. Khusus program ini, juga penanganan kemiskinan, kebetulan dia menangani langsung selaku Wakil Bupati Badung.
Dia mengakui stunting erat kaitannya dengan kemiskinan. Pun mengakui masih ada kemiskinan umum di Badung, meski angkanya terus merosot dari tahun ke tahun. Khusus kemiskinan ekstrem, dia menyebut di Badung 0%. Berdasarkan data, dia menyebut tahun 2023 ada 2,3% kemiskinan, tahun 2024 turun menjadi 2,2%.
Kenapa tidak bisa jadi nol? “Jadi nol itu sulit, tapi akan kami berdayakan di era Adicipta agar angkanya lebih rendah lagi. Caranya dengan pemantauan dan pendampingan supaya tahu kenapa mereka miskin, sekaligus memberi penanganan yang tepat untuk mereka,” ungkapnya. hen