Gubernur Koster: Bali Target Rp 1,9 Triliun Dana Pengganti PHR

GUBERNUR Koster saat memaparkan sejumlah program mengatasi krisis akibat Virus Corona.

DENPASAR – Adanya kegalauan Badung terkait nominal suntikan dana pengganti PHR dari pusat, mendapat perhatian serius Gubernur Bali, Wayan Koster. Dia ingin pembagian dana senilai total Rp 3,3 triliun untuk 10 daerah pariwisata di Indonesia itu dibagikan secara proporsional.

“Kami target Bali dapat 1,9 triliun, minimal. Kalau bisa lebih besar lagi, karena Bali penyumbang devisa terbesar dari pariwisata,” ujarnya dalam acara di Bank Indonesia perwakilan Bali, Jumat (6/3/2020).

Bacaan Lainnya

Perjuangan merebut dana itu, Koster mendaku sudah diskusi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Pariwisata, dan Menteri Keuangan agar hibah itu dijalankan dengan mekanisme sederhana. Yang dijadikan patokan adalah pendapatan PHR terbaik Bali dalam tahun 2019, bukan potensi pendapatan nyata pada tahun 2020.

Pertimbangannya, pencapaian tahun 2019 lebih besar dibanding tahun 2020. “Mereka secara lisan sudah oke, tapi tetap kita perjuangkan supaya Bali dapat paling besar. Jangan sampai karena ada lobi-lobi di luar wilayah yang tidak bisa kita kontrol,” serunya dengan mimik serius.

Berdasarkan data yang ada, jelasnya, Bali berkontribusi paling besar terhadap sumbangan devisa dari sektor pariwisata. Dari Rp 270 triliun devisa pariwisata, sebutnya, Bali menyumbang Rp 75 triliun atau setara 28 persen. Dengan demikian, imbuhnya, Bali harus mendapat porsi terbesar dari pagu Rp 3,3 triliun tersebut.

Baca juga :  Kunjungan Kerja di Padangsambian Kaja, Arya Wibawa Bahas Tiga Persoalan
GUBERNUR Koster saat memaparkan sejumlah program mengatasi krisis akibat Virus Corona.

“Kalau pakai skema kehilangan nyata tahun 2020, itu panjang ceritanya, lama, dan sulit. Kita akan rekomendasikan konsepnya agar bisa bicara kongkret,” sergah Ketua DPD PDIP Bali tersebut.

Kepada para bupati/Wali Kota, Koster menyerukan agar membuat kelompok kerja (pokja) agar merumuskan bagaimana pencapaian terbaik itu diperoleh sebagai dasar mengajukan ke pusat. Jika itu mampu dijabarkan, dia optimis target Rp 1,9 triliun dapat masuk ke pundi-pundi keuangan daerah di Bali.

Namun, urainya, jika pusat ngotot memakai skema kehilangan nyata PHR tahun 2020, Bali akan tancap gas melaksanakan berbagai even pariwisata agar potensi pemasukan juga kian melambung. Prinsipnya, jangan sampai pagu besar justru dinikmati daerah yang kontribusi devisa pariwisatanya lebih kecil daripada Bali.

“Minggu depan kami kita bertemu tuga menteri itu agar prosesnya berjalan cepat. Selain itu merumuskan apa dan bagaimana regulasinya agar kita aman secara hukum,” tandasnya. (hen)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.