POSMERDEKA.COM, MATARAM – Menjadi pemenang Pemilu 2024 di Provinsi NTB, Partai Golkar menyatakan sangat terbuka untuk membangun kerja sama politik atau berkoalisi dengan partai mana saja dalam Pilgub NTB 2024. Sebab, meski suaranya besar, tapi Golkar tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon di Pilgub.
“Peluang (berkoalisi) dengan Partai Golkar selalu terbuka. Kami kan tidak eksklusif, kami memberikan ruang kepada partai mana pun untuk bekerja sama mencari kesepahaman politik,” tegas Ketua DPD Partai Golkar NTB, Mohan Roliskana, Kamis (30/5/2024).
Mohan menjelaskan, sampai saat ini Golkar belum bisa memutuskan arah dukungan di Pilgub 2024 lantaran masih melakukan survei. Nanti hasil survei itulah yang akan menjadi rujukan Golkar untuk memutuskan arah dukungannya. Golkar berproses sampai Agustus, baru rekomendasi keluar, dan itu langsung berpasangan.
“Keputusan itu kan melalui proses yang ilmiah (survei). Kami realistis saja berdasarkan peluang. Variabel dan tolak ukur (arah dukungan Golkar) yang paling realistis kan hasil survei,” jelas Wali Kota Mataram tersebut.
Lebih lanjut diungkap Mohan, dia sudah menerima kunjungan jajaran DPW PKS NTB yang dipimpin Ketua DPW, Yek Agil. Audiensi itu adalah upaya Golkar yang membuka diri kepada parpol mana pun yang hendak melakukan kerja sama politik. Namun, Mohan menyarankan agar parpol yang hendak bekerja sama juga memahami cara dan sistem kerja Golkar, yang semuanya disusun kerangkanya oleh DPP.
“Jadi kalau misalnya ingin menggandeng kader kami sebagai pasangan calon di Pilkada 2024, maka harus juga menghormati proses survei yang kini masih berjalan di internal Partai Golkar. Jangan ujug-ujug, tapi baiknya harus komunikasi, sehingga terjalin kebersamaan dan silaturahmi antarpartai politik,” pesannya.
Menyinggung siapa kandidat yang akan diberikan SK rekomendasi usungan dari DPP Partai Golkar, Mohan mengaku semuanya masih berproses. DPP Golkar telah menerbitkan surat tugas kepada sejumlah kader dan nonkader. Namun, keputusan akhir siapa yang akan didukung dan diusung, akan final pada bulan Agustus.
Itu ditandai dengan terbitnya SK rekomendasi usungan untuk mendaftar di KPU. Sebab, tahapan pendaftaran di KPU baru dimulai tanggal 27 Agustus. “Nanti awal Agustus ada survei terakhir dengan simulasi berpasangan cagub dan cawagub. Prinsipnya semua masih berproses,” tandasnya. rul