Evakuasi Jenazah Pria di Gunung Agung Berlangsung 27 Jam

TIM SAR gabungan mengevakuasi jenazah Alexander Bimo Haryotejo (60) asal Semarang, Jawa Tengah yang meninggal di Gunung Agung, Karangasem. Foto: ist
TIM SAR gabungan mengevakuasi jenazah Alexander Bimo Haryotejo (60) asal Semarang, Jawa Tengah yang meninggal di Gunung Agung, Karangasem. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Setelah melalui waktu yang panjang, tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah Alexander Bimo Haryotejo (60) asal Semarang, Jawa Tengah yang meninggal di Gunung Agung, Karangasem. Untuk sampai ke bawah, tim SAR gabungan butuh waktu lebih dari 24 jam.

“Kurang lebih evakuasi berlangsung selama 27 jam, dari pukul 04.00 Wita kemarin hingga pukul 07.00 Wita hari ini,” kata Koordinator Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, saat dikonfirmasi, Kamis (14/3/2024).

Bacaan Lainnya

Lamanya proses evakuasi tersebut, ucapnya, karena cuaca yang sangat buruk di sekitar Gunung Agung. Selain angin kencang dan cuaca dingin, di sepanjang jalur evakuasi kabut juga sangat tebal, sehingga mengganggu pandangan mata. Selain itu, jalur juga sangat licin karena sempat turun hujan.

Sepanjang perjalanan, tim SAR gabungan juga sering mendapat rintangan tidak terduga seperti longsor, pohon tumbang lainnya. Makanya mereka terpaksa harus mencari perlindungan sementara, dan baru melanjutkan perjalanan setelah cuaca membaik.

“Proses evakuasi kami lakukan secara estafet, jadi di setiap titik tertentu ada tim yang gantian melakukan evakuasi. Jumlah personel yang ikut evakuasi kurang lebih 50 orang secara keseluruhan, dari beberapa instansi, termasuk pemandu lokal,” terangnya.

Baca juga :  Cegah Virus PMK Masuk Bali, Wabup Ipat Pantau Gilimanuk

Dugaan sementara, korban meninggal di Gunung Agung karena hipotermia. Sebab, cuaca di Gunung Agung sangat ekstrem dalam beberapa hari terakhir. Cuaca dingin, angin kencang dan juga sempat terjadi badai. Dengan usia tidak lagi muda, tentu tidak kuat menghadapi cuaca ekstrem di Gunung Agung. Apalagi korban mendaki seorang diri.

Berdasarkan sepeda motor yang ditemukan parkir di depan warung di Pura Pengubengan, korban diduga kuat mendaki pada Sabtu (9/3/2024) yang lalu. Setelah diperiksa, kunci motor yang ditemukan di ransel milik korban ternyata cocok dengan motor itu. “Sabtu kemarin ada salah satu warga melihat motor tersebut parkir di depan warung, saat dia hendak sembahyang ke Pura Pengubengan,” papar Wiadnyana.

Setelah berhasil dievakuasi dari ketinggian 2.833 meter di atas permukaan laut, jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Karangasem untuk dititip sembari menunggu pihak keluarga menjemput. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.