POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Untuk dapat memperkuat demokrasi sejak dini, pemahaman tentang kepemiluan di kalangan pelajar menjadi salah satu aspek yang menjadi perhatian Bawaslu Bali. Memuluskan langkah melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif ke sekolah, Bawaslu Bali audiensi ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Selasa (18/3/2025).
Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Bali, Ketut Ariyani, menyampaikan, spirit pengawasan yang ditanamkan sejak dini akan membentuk karakter siswa yang lebih kritis terhadap praktik-praktik pemilu, yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi. “Ini sudah kami canangkan sebelumnya untuk masuk ke lingkup sekolah, dan kami minta dukungan serta ruang dalam memberikan pemahaman kepemiluan kepada siswa,” sebutnya kepada perwakilan Disdikpora Bali, I Made Adiarta, yang menerima audiensi Bawaslu.
Ariyani mengutarakan niatnya untuk membentuk pemilih pemula yang memiliki nilai kritis, dan sadar akan pentingnya sebuah proses berdemokrasi yang baik. Jadi, bukan sekadar menggunakan hak suara di TPS pada saat hajatan politik dilangsungkan. Dengan memahami proses Pemilu sejak dini, mereka diharap tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya menggunakan hak pilihnya, tapi juga peduli terhadap kualitas demokrasi di Indonesia. “Juga tidak muluk-muluk, tumbuhkan rasa peduli saja dulu, niscaya rasa mengawasi akan tumbuh seiring kepedulian tersebut,” terang komisioner asal Buleleng tersebut.
Menyambut baik yang dipaparkan tamunya, Adiarta mengakui memang perlu menyelipkan rasa kepedulian terhadap bangsa sejak dini. Sikap ini juga bisa menjadi langkah dalam mengantisipasi rasa apatis di kalangan pemuda. “Saya sepakat tidak ada kata terlalu dini dalam menanamkan kepedulian terhadap demokrasi. Hal ini akan kami sampaikan kepada Pak Kadis nanti terkait (bentuk) kerja samanya,” janji Adiarta.
Sebagai catatan, sebelumnya Bawaslu Bali bekerja sama dengan beberapa universitas negeri dan swasta yang ada di Bali. Kali ini Bawaslu ingin melebarkan sayap kerja sama dengan menggandeng Disdikpora Bali sebagai gerbang masuk dalam memberi ruang sosialisasi kepemiluan ke sekolah-sekolah. hen