Dukung Pemilu Berkualitas, Wartawan NTB Diajak Lawan Hoaks

KETUA PWI NTB, Nasrudin Zain (kanan); bersama Ketua Bawaslu NTB, Itratip, saat diskusi penguatan kelembagaan melalui peningkatan peran partisipatif media dalam pengawasan tahapan Pemilu 2024, Senin (5/2/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MATARAM – Ketua PWI NTB, Nasrudin Zain, menyebut peran wartawan sangat vital dalam mendukung pemilu berkualitas, memberi pendidikan kepada pemilih tentang demokrasi, dan pemilu sebagai salah satu sarana mencapai demokrasi.

Edukasi kepada masyarakat penting agar terhindar dari misinformasi, disinformasi, dan malinformasi seputar pemilu, sehingga penyebaran hoaks atau berita bohong yang marak di media sosial dapat ditekan.

Bacaan Lainnya

“Kalau wartawan terlibat aktif di Pemilu 2024, hoaks bisa kita hindari dan tekan bersama-sama. Partisipasi pemilih menggunakan hak pilihnya juga akan meningkat,” ujar Nasrudin pada diskusi penguatan kelembagaan melalui peningkatan peran partisipatif media dalam pengawasan tahapan Pemilu 2024 yang diselenggarakan Bawaslu NTB, Senin (5/2/2024).

Jurnalis RRI Mataram ini menguraikan pentingnya peliputan pemilu, karena pemilu merupakan sarana pergantian kekuasaan secara damai dan beradab. Serta sarana kompetisi legal bagi warga negara untuk menjadi pelaksana kekuasaan negara, dan ruang pendidikan politik rakyat secara langsung, terbuka, bebas, dan massal.

Agar berita yang disajikan berkualitas, maka penguasaan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dalam melaksanakan tugas jurnalistik harus tetap dijadikan patokan utama. “Tanpa KEJ, kita akan sama dengan buzzer yang memproduksi dan menyebarkan berita hoaks itu,” tegasnya.

Baca juga :  Masyarakat Diimbau Tak Berlebihan Rayakan Nataru

Dia optimis para wartawan di NTB dapat menyajikan berita terbaik dan terpercaya. Sebab, mayoritas wartawan di NTB mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan Dewan Pers bersama PWI hingga lembaga profesi wartawan lainnya, semisal IJTI hingga AJI.

Dia menilai keunggulan wartawan yang lulus UKW adalah bisa melakukan cek silang dan verifikasi validitas informasi, untuk dilakukan konfirmasi ke para pihak yang bertanggung jawab. “Jadi, bukan asal memberitakan seperti di media sosial,” bebernya.

Ketua Bawaslu NTB, Itratip, mengaku sangat mengapresiasi kerja-kerja jurnalistik wartawan di NTB. Sebab, banyak informasi dan temuan yang disajikan wartawan menjadi dasar pihaknya melakukan penindakan serta penelusuran lebih lanjut.

“Sudah banyak kasus selama tahapan kampanye yang informasi awalnya justru dari media yang mewartakan, untuk kami tindaklanjuti dan ungkap pelanggaran pemilunya,” puji Itratip.

Itratip memastikan kerja sama yang terjalin baik antara Bawaslu dengan wartawan akan terus dilanjutkan selama tahapan Pemilu 2024. Mewujudkan Pemilu 2024 yang jujur, adil, dan berintegritas tidak bisa dilakukan sendiri oleh penyelenggara pemilu.

“Peran semua stakeholder, salah satunya wartawan, sangat kita butuhkan untuk menangkal hoaks atau berita bohong. Apalagi hari-H pencoblosan pada 14 Februari tinggal menghitung hari,” tandas Itratip. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.