GIANYAR – Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar akan menggelar belajar tatap muka pada awal tahun 2021. Dalam belajar tatap muka tersebut hanya diikuti 50 persen dari jumlah siswa, dan 50 persennya lagi belajar secara daring. Saat belajar tatap muka dibuka kantin sekolah juga dilarang buka.
Ketua Komisi 4 DPRD Gianyar, Ni Made Ratnadi, menyambut baik rencana belajar tatap muka di awal tahun 2021. ‘’Kami sambut baik kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan disetujui oleh komite dan juga orang tua siswa,’’ ujarnya.
Hanya saja, srikandi PDIP asal Desa Buruan, Blahbatuh, ini meminta agar sekolah menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. ‘’Jangan sampai ada klaster baru, setelah belajar tatap muka mulai diterapkan,’’ tegasnya.
Untuk itu, Ratnadi mengingatkan, sebelum belajar tatap muka digelar, sebaiknya Dinas Pendidikan mengecek kesiapan sekolah. Terutama terkait dengan prokes, baik itu sarana untuk cuci tangan dan juga alat pengukur suhu tubuh.
Selain itu, sekolah juga harus disemprot disinfektan sebelum dan setelah proses belajar mengajar. ‘’Dan yang terpenting adalah menerapakan 3M. Wajib menggunakan masker, wajib mencuci tangan di air mengalir menggunakan sabun, dan wajib menjaga jarak,’’ lugasnya.
Ratnadi bilang, anak-anak sudah terlalu lama belajar secara daring, membuat kehilangan moment berinteraksi sosial dengan teman-teman dan guru. ‘’Kalau belajar secara daring terlalu lama, embuat anak-anak menjadi lebih individu,’’ katanya.
Selain itu, sambung Ratnadi belajar secara daring kadang disalahgunakan anak-anak untuk main game atau membuka chanel youtube. ‘’Anak-anak sering kali main game dan nonton youtube, untuk menghilangkan kejenuhan,’’ katanya memungkasi. adi