POSMERDEKA.COM, BANGLI – DPRD Bangli menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Bangli terhadap pelaksanaan APBD 2023, Kamis (22/2/2024). Paripurna dipimpin Ketua DPRD I Ketut Suastika didampingi Wakil Ketua I Nyoman Budiada dan I Komang Carles, dihadiri Wakil Bupati I Wayan Diar.
Dalam pidato pengantar yang dibacakan Diar, Bupati Sang Nyoman Sedana Arta berujar, berbagai hasil yang dicapai bersama Pemkab dan masyarakat Bangli selama 2023 merupakan hasil menjalankan program dan kegiatan pembangunan tahun 2023. Itu tertuang dalam dokumen perencanaan berupa Kebijakan Umum Anggaran dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Sebagaimana kita ketahui bersama, penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban merupakan agenda tahunan sesuai amanat pasal 18 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan, APBD 2023 ditetapkan tepat waktu dengan Perda Bangli Nomor/2023 tentang Perubahan atas Perda Nomor 13/2022 tentang APBD 2023, dan Peraturan Bupati Nomor 53/2022 tentang Penjabaran APBD 2023. Disampaikan, PAD tahun 2023 ditarget Rp255,527 miliar tapi realisasi Rp205,706 miliar atau 80,5 persen.
Pendapatan transfer pemerintah pusat maupun pendapatan transfer antardaerah dengan target Rp1,114 triliun, terealisasi Rp1,025 triliun atau 91,98 persen. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah dengan target Rp804,735 miliar terealisasi Rp19,094 miliar atau 2,3 persen. “PAD kita tahun 2023 hanya mampu terealisasi sekitar 80 persen lebih,” sebutnya.
Terkait dengan belanja daerah, kata dia, dikelompokkan dalam empat bagian yaitu belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga dan belanja transfer. Realisasinya tahun 2023 meliputi belanja operasi, target anggaran setelah perubahan Rp951,563 miliar terealisasi sebesar Rp921,736 miliar atau 96,87 persen.
Untuk belanja modal, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp291,056 miliar terealisasi sebesar Rp211,044 miliar atau 72,51 persen. Belanja tidak terduga, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp2,102 miliar terealisasi 0 persen. “Untuk belanja transfer, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp166,497 miliar terealisasi Rp154,661 miliar,” ulasnya.
Dipaparkan pula, jumlah penerimaan pembiayaan dalam tahun 2023 dengan target anggaran setelah perubahan sebesar Rp40,882 miliar, terealisasi Rp40,882 miliar atau 100 persen.
Sementara untuk pengeluaran pembiayaan dalam tahun anggaran 2023 dengan target anggaran setelah perubahan sebesar Rp996,897 miliar, terealisasi sebesar 0 persen. “Tentu banyak hal perlu kita benahi ke depan. Dan, itu perlu kita kerjakan bersama-sama,” ajaknya. gia