DENPASAR – kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, I Nyoman Suriawan, ST., mengajak para siswa sekolah dasar (SD) meningkatkan minat baca sebagai perwujudan dari upaya menjaga dan mencintai buku. Pesatnya perkembangan teknologi, jangan sampai berpengaruh pada rendahnya minat baca siswa untuk membaca buku.
Pernyataan ini disampaikan Nyoman Suriawan saat meresmikan perpustakaan ramah anak “Dedari” SDN 8 Dauh Puri, Rabu (14/9/2022). Perpustakaan ramah anak ini merupakan wujud dari program kemitraan antara Disdikpora Kota Denpasar dengan Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI).
Ia mengatakan, kepala sekolah beserta guru maupun pustakawan merupakan ujung tombak dalam mendorong peningkatan mutu pendidikan anak yang lebih baik, terutama berkenaan dengan penumbuhan minat baca anak. Termasuk orangtua merupakan kunci utama mendorong minta baca anak.
Suriawan mengatakan, kriteria buku berkualitas adalah buku bacaan yang menarik sehingga anak-anak terdorong mengambil buku tersebut dan tenggelam dalam dunia imajinasi mereka. Ini fondasi yang sangat penting bagi tercapainya Profil Pelajar Pancasila, pembelajar sepanjang hayat yang bisa berpikir merdeka.
‘’’Terlebih sekarang sudah dibantu sarana perpustakaan dari Yayasan Literasi Anak Indonesia. Jangan sampai buku-buku perpustakaan yang lengkap hanya dipajang dan tak disentuh siswa,’’ ujarnya mengingatkan.
Kepala SDN 8 Dauh Puri, Dr. I Wayan Ritiaksa, S.Ag, M.Ag., CHt., MG., mengucapkan terima kasih atas ketersediaan perpustakaan ramah anak yang merupakan wujud dari program kemitraan antara Disdikpora Kota Denpasar dengan Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI). Menurut Ritiaksa, kehadiran perpustakaan ramah anak ini diharapkan dapat meningkatkan budaya membaca siswa. Dengan begitu gerakan literasi akan lebih meningkat.
Ritiaksa menambahkan, nama “Dedari” itu dapat diartikan sebagai perempuan cantik dan menarik. Dan, kedua adalah singkatan dari Delapan Dauh Puri. Sekolah juga memiliki tari kebesaran “Dedari”.
Terkait perpustakaan, lanjut Ritiaksa, pihak YLAI membantu sekolah dengan memberikan buku bacaan yang menarik kepada siswa, karpet, meja, rak pajang buku, dan pelatihan terhadap guru dan pegawai perpustakaan. Kategori buku dibedakan berdasar nama binatang, mulai dari tingkat termudah kumbang, burung, ikan, rusa, singa hingga gajah yang mewakili level tersulit.
Lanjutnya, tak hanya dari segi interior yang diperbaiki, namun dari pelayanan pustakawannya pun kini telah jauh berbeda. Operasional di perpustakaan sudah diberi pelatihan sehingga tahu bagaimana meng-handle perpustakaan dan terutama dari segi ramah anaknya.
Menurutnya, ke depan pihaknya akan semakin bekerja keras dalam meningkatkan minat membaca siswa SDN 8 Dauh Puri melalui perpustakaan ramah anak ini. ‘’Kami berharap dari perjuangan dan kerja keras ini, kami bisa dapat dukungan dari semua pihak,’’ ungkapnya menandaskan. tra