POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Komisi II DPRD Gianyar melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di lapangan, Rabu (22/1/2025). Monev dipimpin Ketua Komisi II, I Nyoman Amertayasa, itu menemukan banyak fasilitas umum rusak. Kerusakan selain karena faktor usia, juga banyak disebabkan curah hujan tinggi.
Nyoman Amertayasa menjelaskan, sebelumnya Komisi II beberapa kali mengadakan rapat dengan instansi terkait dalam menyikapi fasilitas umum. Rapat dilaksanakan sejak Senin (20/1/2025) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gianyar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pariwisata Gianyar.
Setelah rapat, Komisi II turun ke lapangan, dan menemukan banyak fasilitas umum rusak. Seperti jalan rusak, trotoar jebol, sampah bertebaran dan sebagainya. “Sebelumnya kami banyak menerima pengaduan masyarakat. Di samping itu kami juga selama ini memantau banyak jalan rusak oleh curah hujan intensitas tinggi,” jelasnya.
Lebih jauh diuraikan, ada trotoar rusak di sepanjang Jalan Patih Jelantik menuju Jalan Raya Bukit Jati. Bahkan saking lamanya tidak diperbaiki, trotoar yang jebol tersebut sampai ditutupi oleh tanaman liar, sehingga sangat membahayakan masyarakat jika tak mengetahui bahwa trotoar jebol. Pun ditemukan kawasan langganan banjir, yakni di depan SDN 7 Gianyar.
Banjir disebabkan gorong-gorong sepanjang jalan depan sekolah sampai ke utara perumahan Kelurahan Beng rusak parah. Berjalan ke timur, tepatnya di jembatan penghubung Bukit Jati dan Kelurahan Gianyar, kondisinya lebih memprihatinkan. “Banyak aspal yang rusak di jembatan ini. Belum lagi saat hujan, airnya menggenang, membahayakan pengguna jalan,” bebernya.
Di beberapa tempat, sambungnya, Komisi II juga menemukan sampah berserakan di trotoar, antara lain di Bypass Darma Giri. Melihat realita itu, Komisi II minta agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar terus menyosialisasikan tentang pemilahan sampah.
Juga memastikan jam menaruh sampah di luar rumah, supaya Kabupaten Gianyar tidak terlihat kumuh oleh tumpukan sampah depan rumah. “Habis ini kami lakukan kajian untuk menindaklanjuti. Mana yang harus segera diperbaiki, mana yang menjadi skala prioritas APBD 2025,” ungkapnya menandaskan. adi