Diusili Yunita di Konsolidasi Internal PDIP, Gus Bota Gelagapan

GUS Bota dan istirnya, Yunita Oktarini, saat konsolidasi internal PDIP Badung menyongsong Pilkada Serentak 2024 di Abiansemal, Senin (20/5/2024)) malam. Foto: Gus Hendra
GUS Bota dan istirnya, Yunita Oktarini, saat konsolidasi internal PDIP Badung menyongsong Pilkada Serentak 2024 di Abiansemal, Senin (20/5/2024)) malam. Foto: Gus Hendra

BADUNG– Berpostur tegap dan atlet bela diri, toh Gus Bota tidak mampu menyembunyikan ekspresi gelagapan ketika diusili Yunita Oktarini, dalam konsolidasi internal DPC PDIP Badung menyongsong Pilkada Serentak 2024, Senin (20/5/2024) malam. Dalam kegiatan di wantilan Pura Ntegana, Desa Adat Tegal, Desa Darmasaba, Abiansemal, itu, Gus Bota bahkan sampai harus membawa contekan gegara dijaihili istrinya sendiri, yang bertindak sebagai tuan rumah.

Napi malih orang tyang nggih, sami sampun disampaikan wawu (apa lagi yang saya bilang, semua sudah disampaikan barusan) ucap politisi bernama lengkap I Bagus Alit Sucipta itu, dengan ekspresi tersipu sembari menoleh ke arah Yunita. Yang ditoleh cuma senyum jahil. “Beh, Ajik Bota bisa masi grogi,” celetuk salah seorang Semeton GB yang duduk di bagian belakang sambil cekikikan.

Bacaan Lainnya

Baru saja hendak menyampaikan sambutan, Gus Bota menghentikan ucapan. “Tidak enak kalau bicara orangnya tidak di sini, kita tunggu dumun nggih,” cetusnya. Oalah, ternyata Ketua DPC PDIP Badung, Nyoman Giri Prasta, yang duduk di barisan depan beranjak ke kamar kecil di belakang panggung. Sambutan dilanjutkan setelah Giri duduk kembali di kursinya.

Baca juga :  Pedagang dan Pengunjung Pasar Diimbau Jangan Gunakan Perhiasan Berlebihan

Melihat sekira 3.000 lebih massa yang menyesaki wantilan, Gus Bota berkata bangga dan bahagia karena Semeton GB seluruh Badung bisa hadir. Dia menyebut itu bukti rasa sayang hadirin kepada dia dan Yunita serta, yang terbesar, kepada Giri Prasta.

“Kalau bicara program, semua warga sudah merasakan. Renovasi pura, banjar, sampai komunitas terkecil yang dilakukan Bapak Ketua DPC PDIP. Tyang (saya) berharap dan minta semeton sami (saudara semua) memenangkan Pilkada 2024. Kita wajib menang di Badung. Siapa pun direkomendasi, harus siap menangkan bersama,” ajaknya. “Sanggup?” tanya Gus Bota, dijawab koor sanggup oleh hadirin.

Lebih jauh dipaparkan, saat Giri Prasta tiba di lokasi, seorang anak kecil menyambut dengan kayonan wayang. Menurutnya, filosofi wayang sebagai ikon konsolidasi, wayang adalah bayangan atau cerminan. Itu disebut simbol harapan masyarakat kepada Giri Prasta.

“Kita menghadirkan tokoh wayang luar biasa, itu menunjukkan PDIP banyak tokoh hebat. Ini bukan akhir, melainkan awal perjuangan besar menuju masa depan gemilang dengan menang Pilkada. Saat Pileg kita sama seperti wayang, seolah bersaing tapi yang menyatukan adalah kayonan. Ini saatnya bersatu, saya minta Semeton GB selamanya loyalis Giri Prasta. Setuju?” pekiknya disambut “siap” hadirin.

Sebelumnya, saat memberi sambutan, Yunita memuji Giri Prasta sebagai pribadi yang tidak pernah melupakan saudara dan masyarakat. Dia mengisahkan bagaimana perjuangan Giri Prasta memulihkan dia dan Gus Bota untuk bisa dicalonkan kembali untuk Pileg 2024, setelah sempat dicoret dari Daftar Calon Sementara (DCS). Determinasi itu diharap tidak hanya untuk warga di Badung, tapi bisa untuk warga seluruh Bali.

Baca juga :  Tunggu Solusi, Senggol Gianyar Tetap di Areal GOR Kebo Iwa

Menatap lanskap Pilkada Badung, Yunita yakin Giri akan memberi pertimbangan terbaik bahwa pembangunan di Badung harus berkelanjutan. Pun niscaya memilih kader terbaik karena pertarungan sudah di depan mata. “Mau menang atau kalah? Jangan karena be celeng 2 kg membelok,” seru peraih suara terbesar untuk caleg perempuan dari Dapil Abiansemal ini.

Dia optimis PDIP menang Pilkada jika seluruh masyarakat tetap berada dalam barisan yang sama. Harus menang di Badung dan Bali. Kalau PDIP kalah, maka warga yang kalah. Setuju napi ten (atau tidak)?” lugasnya, dijawab setuju.

Be siap mebumbu tauco, lawar memeri misi betutu. Kami siap one komando, mengantar Pak Giri menuju Bali 1,” pekiknya mengakhiri sambutan dengan pantun.

Woiii..” teriak Giri begitu tiba di podium memberi sambutan, dan dijawab dengan “menyala wiii” oleh hadirin. “Ini adalah salam perjuangan kita,” ucap Bupati Badung itu sambil tersenyum.

Menyinggung soal Pilkada, Giri berujar dalam organisasi besar pasti ada friksi dan faksi. “Hari ini tetapkan hati di PDIP. Perjuangkan siapa pun yang direkomendasi Ibu Mega, baik di Badung maupun di Bali. Salam, perjuangan kita belum selesai,” cetusnya. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.