Diskes Bali Jamin Ada Rapid Test untuk PPK-PPS

I Dewa Agung Lidartawan. Foto: dok
I Dewa Agung Lidartawan. Foto: dok

DENPASAR – KPU Bali bergerak cepat untuk memastikan keselamatan para penyelenggara pemilu, di tengah kekhawatiran pandemi Covid-19 masih belum selesai saat Pilkada Serentak dijalankan. Hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali, petugas penyelenggara pilkada akan menjalani rapid test (tes cepat). “Nanti semua ikut rapid test, mulai dari komisioner sampai badan ad hoc PPK dan PPS,” kata Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Lidartawan, Selasa (12/5/2020).

Dia menuturkan, kemarin menghubungi Kepala Diskes Bali, dr. Ketut Suarjaya, untuk minta bantuan penyediaan alat tes cepat. Koordinasi itu juga bagian dari menjawab waswas PPK dan PPS di Denpasar, karena belum ada kepastian pandemi berakhir saat pilkada dilangsungkan Desember mendatang. Suarjaya, sambungnya, menyanggupi menyediakan alat yang dibutuhkan. “Saya terima kasih sekali karena Pak Kadiskes Bali langsung menyanggupi, sekaligus memastikan rekan-rekan penyelenggara mendapat rapid test. Kepastian itu sangat-sangat membantu kami,” pujinya.  

Bacaan Lainnya

Hanya, Lidartawan mendaku belum bisa memastikan berapa alat yang dibutuhkan. Alasannya, KPU Bali harus menghitung dulu berapa jumlah para penyelenggara pemilu mulai dari komisioner sampai tingkat PPS. Nanti KPU kabupaten/kota yang akan pilkada menghimpun datanya untuk disetor ke KPU Bali, sebelum dikirim ke Diskes Bali. Kamis (14/5) nanti kemungkinan sudah ada kepastian, karena KPU Bali akan rapat bersama jajaran KPU kabupaten/kota. “Yang jelas jumlahnya pasti banyak,” sambung komisioner jago masak tersebut.

Baca juga :  Yakinkan Masyarakat, Presiden Jokowi Tegaskan akan jadi Penerima Pertama Vaksinasi Covid-19

Disinggung mengapa tidak sampai menyentuh ke jajaran KPPS, dia bilang tahapan yang paling dekat akan dilanjutkan adalah pengaktifan kembali PPK dan PPS, awal Juni mendatang. Melihat perkembangan situasi, urainya, bulan Juni diestimasi pandemi masih berlangsung. Tes cepat dilakukan untuk memberi suntikan moral kepada PPK dan PPS bertugas di lapangan, karena mereka bertemu langsung masyarakat. Sementara untuk KPPS, ulasnya, baru akan bertugas saat pemungutan suara di TPS pada Desember mendatang.

Tujuan tes cepat, terangnya, juga untuk mendata kondisi kesehatan PPK dan PPS sebelum bertugas. Jika ada yang kemudian diduga terpapar virus Corona, mereka diberi kesempatan istirahat agar jangan sampai mentransmisikan ke orang lain. “Kita berharap agar pandemi ini berakhir sebelum Desember. Dengan demikian KPPS bisa tenang bertugas, dan tidak perlu rapid test,” tandasnya. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.