Dinas Pertanian Ajak Masyarakat Manfaatkan Pekarangan Rumah

DINAS Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung mengajak masyarakat untuk memanfaatkan perkarangan rumah yang masih tersisa untuk menanam kebutuhan pokok sehari-hari, seperti cabai, sayur-mayur, umbi-umbian dan lainnya. Foto: ist
DINAS Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung mengajak masyarakat untuk memanfaatkan perkarangan rumah yang masih tersisa untuk menanam kebutuhan pokok sehari-hari, seperti cabai, sayur-mayur, umbi-umbian dan lainnya. Foto: ist

MANGUPURA – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung mengajak masyarakat untuk memanfaatkan perkarangan rumah yang masih tersisa untuk menanam kebutuhan pokok sehari-hari, seperti cabai, sayur-mayur, umbi-umbian dan lainnya. Hal itu ditegaskan Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, Rabu (15/4/2020).

“Kami ada program rumah pangan lestari yang mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan. Mereka bisa menanam kebutuhan sehari-sehari. Seperti cabai, sayuran, sehingga dalam kondisi seperti sekarang ini (Covid-19) tentu sangat bermanfaat,” ujar Wijana

Bacaan Lainnya

Dikatakan, pihaknya telah menerapkan program rumah pangan lestari di sejumlah wilayah. Seperti Sibang Gede, Darmasaba, Abiansemal, Tibubeneng, dan kekeran. “Kami sudah terapkan program di sejumlah wilayah yang biasanya mulai bulan Agustus,” ucapnya.

Menurutnya, pihaknya optimis masyarakat Badung tidak akan mengalami kekurangan pangan utamanya beras. Sebab, sektor pertanian di Badung kini sedang mengalami musim panen raya padi seluas 5.266 hektar dengan produktivitas rata-rata 7 ton/hektar, sehingga dalam tiga bulan ke depan stok beras masih mencukupi.

“Saat ini produksi gabah kering giling (GKG) sekitar 26.324 Ton atau setara beras 14.883, sedangkan kebutuhan beras 11.484 Ton, sehingga masih ada surplus 3.398 ton,” tegasnya.

Baca juga :  KBRI Tokyo Lepas Kepulangan Kloter 2 Kontingen Paralimpiade Indonesia

Kendati demikian, pihaknya meminta para petani tidak menjual seluruh hasil panennya sebagai cadangan pangan ketika terjadi krisis akibat Covid-19. “Kami meminta kepada petani untuk tidak menjual hasil panen seluruhnya, namun sebagian disimpan sebagai cadangan pangan keluarga,” ungkapnya. 020

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.