POSMERDEKA.COM, TABANAN – Seorang pemuda warga Banjar Buruan Kaja, Desa Buruan, Kecamatan Penebel, I Putu Indra Wijaya (27), mengaku jadi korban pengeroyokan oleh tiga orang tak dikenal, hingga wajahnya babak belur dan bersimbah darah. “Memang benar ada laporan pengaduan tersebut, dan selanjutnya masih dalam penyelidikan,” ujar Kasatreskrim Polres Tabanan, AKP M. Taufik Effendi, Selasa (29/10/2024).
Dikatakan bahwa kejadian yang menimpa pemuda tersebut terjadi di jalan Tunjuk-Buruan, Banjar Cepik Kelod, Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Minggu (27/10/2024). “Berdasarkan keterangan saksi pelapor I Ketut Sumertadana yang juga paman korban, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.36,” ungkap Taufik.
Sang paman dalam laporannya mengatakan, pada saat itu dia ditelepon korban, bahwa keponakannya itu jadi korban pengeroyokan oleh tiga orang tak dikenal. “Nang, jagurin san dini, di jalan ke Buruan (Pak, saya dipukuli tadi di sini, di jalan Buruan),” ujar Sumertadana menirukan kata-kata keponakannya pada saat kejadian.
Sumertadana kemudian menyuruh anaknya, saksi I Gede Putu Sugalih Arta untuk mencari korban, dan kemudian berangkat bersama temannya, Kadek Andi. Sugalih setelah menemukan sepupunya (korban) itu bersimbah darah, kemudian membawa korban ke Puskesmas 1 Penebel.
Sumertadana pun menyusul datang ke Puskesmas 1 Penebel. Sang paman melihat keponakannya itu banyak luka di bagian wajah, yang saat itu sedang mendapatkan perawatan tim medis.
Sumertadana sempat bertanya kepada korban, dan kroban mengaku dipukuli oleh tiga orang tidak dikenal, dengan menggunakan kayu. Korban mengatakan jika orang-orang yang mengeroyoknya itu dari desa tetangga, yang mengendarai dua sepeda motor sejenis Grand sayap depan warna putih (nopol tidak diketahui) dan sepeda motor Fillano warna putih.
Korban selanjutnya menjalani perawatan di RSUD Tabanan, karena di bagian bahu kanan dan punggung sebelah kiri mengalami sakit. Atas kejadian itu, sang paman tak terima atas kejadian yang menimpa keponakannya (Indra Wijaya)) itu, dan kemudian membuat pengaduan ke SPKT Polres Tabanan.
“Dari laporan pengaduan masyarakat tersebut, kami juga sudah ke TKP, guna penyelidikan lebih lanjut, termasuk mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi,” ujar AKP Taufik. gap