Diduga Stres karena Covid-19, Pasien Ngamuk di RS Nyitdah

Foto: ngamuk - ist SUASANA di depan Poliklinik RS Nyitdah, Kediri, Tabanan, setelah pasien positif Covid-19 mengamuk dan menimbulkan ketakutan para petugas medis. Foto: ist
Foto: ngamuk - ist SUASANA di depan Poliklinik RS Nyitdah, Kediri, Tabanan, setelah pasien positif Covid-19 mengamuk dan menimbulkan ketakutan para petugas medis. Foto: ist

TABANAN – Salah satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Nyitdah, Tabanan, tiba-tiba mengamuk, Rabu (9/9) malam. Pasien tersebut juga menyerang beberapa tenaga medis yang bertugas pada saat itu.

Kondisi tersebut menimbulkan ketakutan terhadap para petugas
medis. Bahkan, pasien berisisial DS itu juga menyerang satpam yang berusaha mengamankannya. “Kejadiannya tadi malam (Rabu). Pasien tersebut keluar dari ruang perawatan di lantai II, dan kemudian ngamuk. Mungkin dia stres,” ungkap Direktur RS Nyitdah, dr. Nyoman Wisma Brata, Kamis (10/9).

Bacaan Lainnya

Pasien tersebut, lanjutnya, kini telah diamankan, dengan melibatkan beberapa pihak terkait seperti kepolisian dan Satpol PP, termasuk daripihak keluarga pasien. “Hal ini kami lakukan untuk antisipasi agar pasien tersebut tidak keluar dan ngamuk-ngamuk lagi,” ujarnya.

Kadis Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika, ketika
dihubungi secara terpisah mengatakan, pasien tersebut kini telah dipindahkan perawatannya ke lantai I. Hal itu dimaksudkan agar tidak menggangu pasien lain yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. “Dari pihak keluarga pasien juga sudah datang ke rumah sakit, dan ikut menenangkan pasien yang sempat ngamuk tersebut,” ujarnya.

Baca juga :  Wali Kota Jaya Negara Buka Kejuaraan Tenis Meja Peringati Bulan Bung Karno

Menurutnya, jika dilihat dari kondisi si pasien, cenderung mengalami depresi. Kondisi seperti itu bisa terjadi kepada siapa saja. “Termasuk pasien seperti ini (Covid-19), bisa saja mengalami stres. Untuk lebih jelas akan dikonsuktasikan ke dokter ahli jiwa, agar pengobatan pasien Covid-19 dilakukan bersama ahli jiwa, sehingga penanganan terhadap pasien bisa saling menunjang,” ujar Suratmika.

Dia juga berpesan kepada tenaga kesehatan agar tetap semangat dalam menjalankan tugas. “Kita harus berjuang untuk pelayanan kesehatan. Jangan patah arang, jangan mundur, dan jangan hilang semangat. Kita harus tetap berjuang untuk kebaikan masyarakat,” tandasnya. gap

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.