Desa Adat Cengkok Resmikan Pura Desa dan Puseh, Bantuan BKK Bupati Badung Rp3,3 Miliar

BUPATI Badung, Nyoman Giri Prasta (kiri) secara simbolis menyerahkan dana BKK kepada Bendesa Adat Cengkok, Nyoman Rana. foto: ist

POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Desa adat terkecil di Badung, Desa Adat Cengkok Baha Mengwi, bertepatan dengan Hari Siwaratri, Sabtu (9/1/2024) meresmikan (melaspas) dua Pura yakni Pura Khayangan Desa dan Pura Puseh. Pura yang berlokasi di satu tempat itu total dibangun baru atas bantuan keuangan khusus (BKK) dari Bupati Badung Nyoman Giri Prasa sebanyak Rp3,3 miliar lebih.

Bendesa adat Cengkok, Drs. Nyoman Rana, mengatakan, pembangunan kedua Pura itu menghabiskan dana lebih dari Rp4 miliar, namun kekurangannya merupakan swadaya desa adat sendiri, karena sebelum dapat BKK, sudah dibangun sejumlah bangunan suci termasuk tembok penyengker (tembok keliling).

Bacaan Lainnya

Saat melaspas, Bupati Giri Prasta didampingi Kadis Kebudayaan, Camat Mengwi, Danramil, Wakapolsek Mengwi, Bendesa Ayunan serta jajaran perangkat Desa dinas/adat sedesa Baha melakukan “mendem pedagingan” di pelinggih Pura Desa. Ikut juga hadir Penglisir Puri Agung Ubud Prof. Ir Ide Cokorda Gede. Sementara upacara pemlaspasan dipuput Ide Peranda Gede dari Geria Gede Desa Baha.

Bupati Giri Prasta dalam dharma wacana di hadapan warga desa adat mengatakan, masyarakat supaya tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Tanpa persatuan, susah akan membangun dan mempertahankan adat, agama dan budaya.

Baca juga :  Cegah Covid-19 dan DB, Wabup Suiasa Imbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Bersih

Ia berjanji akan terus memberikan perhatian kepada aktivitas masyarakat dalam menghadapi berbagai kegiatan keagamaan. Seperti membangun Balai Banjar, membangun Wantilan Desa dan membangun tempat persebahyangan (Pura) dan sebagainya.

Giri Prasta yang memberikan pemahaman tentang keagamaan kepada masyarakat, juga berharap masyarakat tetap menjaga ajaran leluhur yang sangat baik seperti Tri Hita Karana dan Tri Kaya Parisudha.

Bendesa Adat Cengkok Nyoman Rana sebelumnya melaporkan, kini Pura Khayangan Tiga di desanya sudah megah semuanya. Tinggal merenovasi Pura Prajapati yang diharapkan bantuan dari Pemerintah Desa Baha. Ia mengatakan, Desa Adat Cengkok yang asalnya hanya 15 KK (sangat kecil di Badung) – kini sudah berkembang menjadi 45 KK belum termasuk sejumlah pendatang.

Salah satu Penglisir Desa Adat Cengkok Made Nariana yang juga Pemangku Pura Dalem menambahkan, di desa Adat Cengkok kini masyarakat sudah ada yang menjadi dokter, perawat, bidan, guru, dosen dengan gelar doktor, pegawai negeri (ASN), pengusaha, dan lain-lain termasuk menjadi wartawan. Sebagian besar masih sebagai petani dan buruh bangunan.

“Sejumlah pertokoan dan usaha jasa lain juga mulai berkembang di jalan utama jurusan Abiansemal-Baha yang merupakan jalan alternatif menuju Bedugul”, kata Made Nariana bangga.

Ia mengatakan, sebelum tahun 80-an, Desanya sangat terisolir di apit Sungai Dangkanan dan Sungai Penet. Namun sekarang sudah dikelilingi jalan aspal dengan Wifi yang sangat kencang dan listrik jalanan menyala terang benderang setiap malam. Banyak pendatang baru membangun rumah di desa ini. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.