Data Kemenko PMK, Kemiskinan Ekstrem di Karangasem Turun 6.534 KK

Kepala Bappelitbangda Karangasem, I Nyoman Sutirtayasa. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Karangasem melakukan verivali terhadap data awal yang dikeluarkan Kemenko PMK terkait jumlah kemiskinan ekstrem di Karangasem.

Kepala Bappelitbangda Karangasem, I Nyoman Sutirtayasa, Jumat (28/4/2023) mengatakan, dari data awal yang dikeluarkan Kemenko PMK, di Karangasem terdapat sebanyak 34.683 KK terbagi menjadi 3 desil. Desil 1 sebanyak 7.130 KK, Desil 2 sebanyak 12.367 KK, dan Desil 3 sebanyak 15.186 KK yang masuk dalam Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Bacaan Lainnya

Data tersebut kemudian wajib untuk diverivali kembali oleh desa dan kelurahan. Hasil verivali tingkat desa ternyata terdapat perubahan data. Data awal Kemenko PMK sebanyak 34.683 KK kemiskinan ekstrem menciut menjadi 28.149 KK atau berkurang sebanyak 6.534 KK.

“Data yang dikeluarkan oleh Kemenko PMK ini wajib kita verivali di tingkat desa/kelurahan. Setelah selesai, data ini di- SK-kan oleh kepala desa, kemudian kembali dicermati oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah,” ujar Sutirtayasa.

Data setelah proses verivali di tingkat desa dan kelurahan, kemudian kembali dicermati oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang kemudian dilakukan pengelompokan baru yaitu Desil 1 sebanyak 6.339 KK, Desil 2 sebanyak 10.136 KK, dan Desil 3 sebanyak 11.680 KK.

Baca juga :  Waspadai Euforia Kemenangan Pilkada, Tetap Taat Prokes Covid-19

Menurut Sutirtayasa, khusus untuk kemiskinan ekstrem yang masuk ke dalam klasifikasi Desil 1 memerlukan penanganan khusus. Sebab, mereka terdiri dari lansia hingga penyandang disabilitas, sehingga harus diberi bantuan langsung, baik itu berupa sembako maupun bantuan langsung tunai (BLT).

“Tanpa mengenyampingkan Desil 2 dan 3, Desil 1 ini memang memerlukan penanganan khusus, karena kita tidak mungkin memberikan mereka pekerjaan, kondisinya memang benar – benar ekstrem. Makanya perlu bantuan langsung seperti pemberian sembako, alat bantu atau bantuan tunai nonpangan,” pungkasnya. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.