POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Sampai Rabu (1/11/2023), sebanyak 172 allet dari Kabupaten Badung sudah lolos ke PON XXI tahun 2024 di Aceh-Sumut. Jumlah tersebut belum termasuk pelatih dan official yang biasanya ditentukan Pengurus Provinsi Cabang Olahraga (Cabor) bersama KONI Bali.
Ke-172 atlet tersebut berasal dari 34 cabor anggota KONI Badung. Mereka lolos melalui pertandingan atau perlombaan Babak Kualifikasi (BK) PON XXI 2023. Jumlah Itu berdasarkan laporan sementara dari Pengkab Cabornya.
”Jumlahnya kemungkinan akan bertambah, karena masih ada sejumlah cabor yang akan mengikuti BK seperti Futsal di Kupang, Gulat dan Bilyar di Jakarta,” kata Ketua Umum KONI Badung Made Nariana ketika dihubungi dihubungi Rabu (1/10).
Nariana mengatakan, Cabor yang paling banyak meloloskan atlet di pra PON itu adalah Cricket (18 orang), Bola Tangan (17), Tarung Derajat (10) Selam, dan Taekwondo masing masing (8), Renang (7). Sisanya antara satu atlet sampai enam atlet, sehingga totalnya sebanyak 172 atlet
Nariana mengharakan, kelak kalau KONI Bali sudah menentukan kontingen bayangan, hendaknya pelatih yang atletnya dominan diberikan kesempatan mendampingi ke PON. Jangan atlet terbanyak dari Badung, tetapi pelatihnya diambil dari daerah lain. Ini tidak fair sebab antara pelatih dan atlet memiliki hubungan khusus.
Ia mengatakan, atlet Badung masih ingin mendominasi kontingen Bali ke PON Aceh dan Sumut tahun 2024, seperi halnya yang terjadi dalam PON Papua 3 tahun lalu. Ia juga berharap KONI Bali dapat mengirim para atlet tersebut ke PON, karena atlet yang lolos PON sudah pasti telah berjuang habis-habisan.
”Kalau diseleksi lagi sesuai apa yang pernah disampaikan Ketua Umum KONI Bali IGN Oka Dermawan, tentu akan mengecewakan para atlet dan keluarga mereka. Masaksudah susah payah ikut pra PON (BK PON), bahkan ada yang dengan biaya sendiri, ujug-ujud akhirnya tidak dikirim ke PON,” tegas Made Nariana.
Menurutnya, Pemerintah Provini Bali memiliki tanggungjawab moral membantu KONI Bali, sehingga atlet Bali dalam PON 2024 di Aceh dan Sumut dapat diikuti dengan baik dan sukses. Terlebih, tugas pasukan Dewa itu, ingin mempertahankan posisi kelima dalam PON dari 38 Provinsi yang ada di Indonesia.
“Tugas itu berat bagi Bali. Tapi mau tidak mau harus dilakukan dengan kompak dan semangat, sehingga kontingen atlet Bali mendapat posisi terhormat dalam PON nanti,” pungkas Nariana, yang juga mantan Ketua Umum KONI Bali. (*)