Buram, Program Tanaman Kapas di Karangasem

BUPATI Karangasem, I Gede Dana, dan petani saat panen raya kapas di Dusun Tegallanglangan, Desa Datah, Karangasem, pada 2022 silam. Kini, program menanam kapas yang sebelumnya sempat digaungkan Pemkab Karangasem, belakangan ini nyaris tak terdengar lagi kabarnya. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Program menanam kapas yang sebelumnya sempat digaungkan Pemkab Karangasem, belakangan ini nyaris tak terdengar lagi kabarnya. Informasi yang dihimpun, lambat laun keberadaan tanaman kapas sepertinya kian menyusut. Malah dari pantauan di sejumlah lahan yang sebelumnya sempat ditanami kapas, tidak terlihat lagi tanaman kapas yang masih hidup.

Belakangan ini, petani yang sebelumnya menanam kapas, mengaku tidak lagi menanam kapas, tapi malah menanam bibit kacang. ”Alasannya karena saat ini tidak ada bantuan bibit kapas lagi dari pemerintah untuk petani,” tutur Gede Putra, salah seorang petani yang sempat menanam kapas, dihubungi, Rabu (17/1/2024).

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, mengungkapkan, perkembangan tanaman kapas saat ini masih dalam proses tanam. Dia berujar jenis tanaman kapas ini bukan jenis tanaman kapas kayu yang bisa sekali tanam dan dipanen terus-menerus.

“Untuk kapas masih lanjut, saat ini masih proses tanam. Tanaman kapas yang kemarin sudah mati karena sudah habis masa panennya,” kata Ngurah di kesempatan terpisah.

Namun, dia mengakui luas lahan tanaman kapas menurun. Pada tahun 2022, luas tanaman kapas mencapai 100 hektar, tapi pada tahun 2023 luas tanaman menjadi 40 hektar. Pada tahun 2024, Dinas Pertanian hanya menarget sekitar 25 hektar tanaman kapas.

Baca juga :  Cegah PMK, Peternak Sapi Nusa Penida Diminta Karantina Ternaknya

Pengurangan luas tanam ini, ulasnya, karena ada regulasi yang mengatur bahwa kelompok tani yang sebelumnya sudah menerima bantuan bibit, maka selanjutnya tidak boleh menerima bantuan lagi atau dobel.

“Karena ada regulasi kelompok tani tidak boleh menerima bantuan yang sama dua kali, sehingga kami berharap kelompok tani yang sebelumnya sudah menerima bantuan bisa lanjut menanam kapas secara mandiri,” ulasnya memungkasi. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.