Bupati Tabanan Dukung Pelaksanaan Halal Bihalal Kebinekaan

BUPATI Tabanan I Komang Gede Sanjaya menerima audiensi dari Forum Bhinneka Tunggal Ika dan Ikawangi Dewata Tabanan, Rabu (10/5/2023). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, TABANAN – Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menerima audiensi dari Forum Bhinneka Tunggal Ika dan Ikawangi (Ikatan Keluarga Banyuwangi) Dewata Tabanan, Rabu (10/5/2023). Audiensi itu bertujuan untuk menyelenggarakan kegiatan bertajuk Halal Bihalal Kebinekaan.

Kegiatan halal bihalal dalam rangka hari raya Idul Fitri 2023 itu, diprakarsai oleh Keluarga Paguyuban Forum Bhinneka Tunggal Ika dan Ikawangi.Dalam perayaan tersebut menekankan dan mengutamakan agar keluarga di paguyuban yang penuh dengan keragaman, selalu berjalan beriringan dan bergandengan tangan.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan ini sebagai wujud kebinekaan Tabanan dan jadi contoh tentang hidup rukun, aman, damai antarsuku dan agama, yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Bupati Sanjaya, yang menyatakan dukungannya atas kegiatan yang akan diselenggarakan pada 28 Mei 2023 itu.

Dalam audiensi itu disampaikan pula bahwa paguyuban yang terbentuk ini tak hanya beranggotakan masyarakat dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur saja, namun juga dari berbagai suku dan agama, termasuk kelima agama di dalamnya.

“Saya selaku pemerintah daerah mengapresiasi rencana kegiatan ini, apalagi mengedepankan nilai kebinekaan, bukan hanya suku, tapi juga bermacam agama. Kita di Tabanan sudah sepatutnya menekankan keberagaman itu agar jadi contoh. Kekuatan pembangunan itu juga berasal dari persatuan dan kebersamaan serta gotong royong yang kuat dari masyarakat,” tegas Sanjaya.

Baca juga :  Nyepi dan Bulan Ramadhan, Harga Komuditas Masih Stabil

Martinus Parera selaku ketua Forum Bhinneka Tunggal Ika, mengatakan kegiatan halal bihalal direncanakan pada 28 Mei 2023 mendatang. Sementara Supriyadi atau yang dikenal dengan Mangku Jawi, sekaligus selaku Ketua Ikawangi Dewata Tabanan, menyebutkan bahwa kegiatan tersebut akan dihadiri sekitar 1.000 orang.

“Di Ikawangi sangat menjunjung keragaman. Anggota kami juga bermacam-macam suku dan agama. Ada Kristen, Buddha, Islam, dan bahkan nyama dari Bali juga banyak yang bergabung. Paguyuban ini bukan semata-mata orang Banyuwangi saja, tapi dari suku manapun yang cinta dengan budaya bisa bergabung,” jelasnya. gap

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.