Bocah Tewas Tenggelam di Kolam Renang Taman Wisata Luwih, Begini Kejadiannya

OLAH TKP bocah tewas tenggelam dikolam renang Taman Wisata Luwih, Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Sabtu (22/4/2023). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, TABANAN – Bocah delapan tahun, GMNB, tewas tenggelam di kolam renang Taman Wisata Luwih, Banjar Dinas Batuaji Kelod, Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Sabtu (22/4/2023). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 Wita, dan kemudian dilaporkan ke Polsek Kerambitan pada pukul 12.00 Wita oleh ibu kandung korban, Ni Putu Nenik Sariasih.

Kapolsek Kerambitan, Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti, menerangkan kronologis kejadian tersebut. Saat itu sang ibu yang beralamat di Kuta Utara, Kabupaten Badung, mengajak anaknya (GMNB) ke lokasi acara temu kangen teman SMA di lokasi wisata tersebut.Setiba di lokasi, Nenik langsung bergabung bersama teman-temannya, sedangkan anaknya langsung menuju ke kolam anak-anak tanpa ada yang menemani.

Bacaan Lainnya

Saat Nenik asyik ngobrol dengan teman-temannya, datang saksi I Nyoman Indrayana Saputra selaku pemilik tempat wisata, mengajak Nenik dan teman-temannya agar berpindah ke depan, di sebelah barat kolam renang.

Ketika Nenik akan pindah lokasi acara, tiba-tiba teringat anaknya yang sedang berenang di kolam renang, namun tidak ada di kolam renang anak-anak. Dia pun sontak terkejut ketika melihat anaknya itu mengapung di kolam renang dewasa, sehingga Nenik langsung berteriak minta pertolong kepada pemilik kolam.

Baca juga :  Inovasi Ekonomi Hijau Bank BPD Bali, Olah Sampah Plastik Jadi Saldo Rekening

Pemilik kolam pun langsung lompat ke kolam guna memberikan pertolongan kepada bocah tersebut. Dia sempat memberikan napas bantuan dan membalikkan tubuh bocah tersebut untuk mengeluarkan air dari tubuh. Namun, bocah tersebut masih juga tidak sadarkan diri, sehingga si ibu langsung melarikan anaknya ke Rumah Sakit Wisma Prashanti Tabanan, guna pertolongan lebih lanjut.

Setiba di rumah sakit, GMNB langsung diberikan tindakan pertolongan RJP sebanyak lima siklus, namun tidak ada napas spontan. Nadi pun tidak berdenyut. Hasil pemeriksaan dari dr. Gusti Ayu Prima Wardani, menerangkan bahwa nadi bocah itu tidak teraba, tensi tidak terukur, pernapasan 0, pergerakan dada tidak ada, kulit pucat kebiruan, tangan dan kaki sudah dingin, dan pupil mata korban melebar maksimal.

“Atas kejadian tersebut, pihak keluarga korban menyatakan menerima dengan ikhlas dan menolak untuk proses otopsi. Alasannya, karena bocah tersebut tewas murni tenggelam di kolam renang, akibat dari kelalaian atau kurang pengawasan dari orangtuanya,” ujar Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti. gap

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.