Banyak Disinformasi di Medsos, KPU Bali Batalkan Konsep Debat Ala Paruman Banjar

PASLON Mulia-PAS dan Koster-Giri bergandengan tangan saat deklarasi kampanye damai paslon Pilgub Bali 2024 di KPU Bali pada 23 September 2024 lalu. Mereka akan tiga kali menjalani debat kandidat. Foto: hen
PASLON Mulia-PAS dan Koster-Giri bergandengan tangan saat deklarasi kampanye damai paslon Pilgub Bali 2024 di KPU Bali pada 23 September 2024 lalu. Mereka akan tiga kali menjalani debat kandidat. Foto: hen

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Gaduhnya pemaknaan publik terhadap gagasan debat kandidat Pilgub Bali 2024 memakai konsep ala paruman di balai banjar, membuat KPU Bali mesti “berdamai dengan keadaan”. Debat kandidat akan memakai konsep umum seperti berjalan di Pilpres 2024, atau debat di Pilgub Daerah Khusus Jakarta yang digelar belum lama berselang.

“Kami sudah pleno kemarin, dan diputuskan tidak memakai konsep seperti paruman di balai banjar seperti ditawarkan KPU Bali sebelumnya,” ucap anggota KPU Bali, I Gede John Darmawan, Kamis (10/10/2024).

Bacaan Lainnya

John tidak menepis ada kesan keputusan KPU Bali ini seperti tertekan oleh kebisingan di media, terutama media sosial. Meski begitu, dia menegaskan keputusan diambil lebih kepada tidak ingin gagasan KPU itu ditafsirkan dan dilempar ke mana-mana. Menurutnya, ide KPU mendapat respons pro dan kontra yang mengarah kepada disinformasi. Persoalan makin tidak jelas ketika informasi yang tidak lengkap kemudian terjadi perang komentar, yang substansinya kian menjauh dari tujuan awal.

“Konsep debat di balai banjar itu dipersepsikan seperti musyawarah untuk mufakat, jadi bukan berdebat yang ada perbedaan pandangan.  Padahal yang dimaksud itu hanya sebatas setting saja ala balai banjar. Ini kan sudah misleading, mengaburkan dari apa tujuan besarnya untuk membuat hal baru dalam debat sesuai kearifan lokal Bali,” paparnya.

Baca juga :  Suwirta Terima Kasih Didukung Gubernur dan Pusat, Pembangunan Pelabuhan Sampalan-Bias Munjul Dimulai

Sebagai tindak lanjut pleno pada Rabu (9/10/2024), John berkata KPU menetapkan ada tiga kali pelaksanaan debat kandidat, dengan jadwal pada 30 Oktober, 13 dan 20 November mendatang. Para komisioner KPU juga menyepakati siapa nama tim perumus yang akan membantu KPU merumuskan konsep dan tema debat. Pun menginventarisir sejumlah nama yang akan jadi panelis debat sesuai keahlian, terdiri dari kalangan profesional dan tokoh masyarakat.

“Mekanisme dibuat KPU untuk dimatangkan tim perumus supaya lebih detail. Setelah itu baru kami mengundang tim kampanye paslon untuk disepakati,” imbuhnya.

Dalam setiap debat, terangnya, kedua paslon hadir berpasangan. Ada enam segmen dari pembuka sampai akhir debat dengan durasi waktu 90 menit. Ada pertanyaan panelis kepada cagub 1, kemudian jawaban cagub 1 ditanggapi cagub 2, ditanggapi lagi oleh cagub 1. Demikian juga sebaliknya.

“Dalam sesi empat ada pertanyaan panelis kepada cawagub 1, sesi lima ada pertanyaan kepada cawagub 2 dengan konsep sama untuk pertanyaan cagub. Sesi enam baru ada pertanyaan antar-paslon, dan setiap debat ada tujuh panelis,” bebernya.

Disinggung kehadiran tim hore dalam debat, John berujar disilakan datang tapi dengan jumlah terbatas. Setiap paslon hanya diberi kuota maksimal 50 orang. KPU akan mencari lokasi yang bisa menampung sekira 250 orang sebagai tempat debat, sekaligus stasiun televisi yang akan menyiarkan langsung acara itu.

Baca juga :  40 Tahun SMPN 6 Denpasar, Sekolah Berkualitas dan Berprestasi, Siswanya Pemilik Masa Depan

“Sampai sekarang kami belum menentukan stasiun televisi mana yang akan dipakai. Sekretariat akan melakukan beauty contest untuk memutuskan,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada medio Juli 2024 lalu, Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, merilis gagasan untuk membuat konsep debat ala paruman di balai banjar. Pertimbangannya, KPU Bali ingin membuat hal baru dalam debat dengan menggunakan kearifan lokal Bali. Sayang, baru belakangan ide ini disoroti sejumlah pihak, dan terkesan digiring ke pembingkaian (framing) bahwa menguntungkan paslon tertentu. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.