POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Perjuangan atlet–atlet Bali pada ajang PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatra Utara cukup berat. Target KONI Bali yang ditetapkan meraih 45 emas di PON 2024 dari sebelumnya hanya 28 emas di PON Papua empat tahun lalu, akan dapat dicapai dengan peruangan keras.
Salah satu pelatih Silat Bali Ni Made Wahyuni dari Badung mengatakan, apa pun kondisi yang ada, atletnya akan berjuang habis-habisan di PON. Hsl itu diungkapkan Wahyuni saat monev KONI Badung ke pelatihan Silat di GOR Purnakrida Krobokan, Minggu (11/8/2024).
Ditanya lawan berat Bali dalam PON nanti, Wahyuni mengatakan banyak daerah di Indonesia merupakan lawan berat. “Atlet lain sudah TC (training center) dua tahun, seperti Jawa Timur (Jatim). Sementara atlet Bali hanya pelatda (pelatihan daerah) dua bulan sebelum PON,” kata Wahyuni.
Memang dalam beberapa edisi PON sebelumnya, atlet silat Bali selalu menjadi perhitungan lawan. Lantas bagaimana belakangan ini dengan TC hanya dua bulan, tentu menjadi pertanyaan besar.
Dalam monev itu Ketua Umum KONI Badung Made Nariana tetap memberikan harapan supaya atlet PON Bali khususnya silat berjaya di Aceh dan Sumut. Kata dia, semua pihak mendoakan atlet Bali yang ke PON sukses meraih kemenangan. Namun dibalik itu, Nariana juga minta atlet Badung yang tidak ke PON tetap melakukan pelatihan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi Bali 2025 nanti.
“Porprov Bali tinggal setahun lagi. Saya berharap semua cabang olahraga di Badung memantapkan pelatihan atletnya sehingga siap pakai dalam ajang dua tahunan olahraga Bali itu,” kata Nariana.
Nariana minta dana pembinaan tahun 2024 untuk cabor anggota KONI Badung, dimanfaatkan dengan baik dan tepat sasaran, untuk membina atlet muda Badung. Pelatih juga diharapkan menerapkan menu latihan sesuai dengan ilmu yang diperoleh saat latihan pelatih awal tahun 2024.
“Awal tahun 2025 nanti, semua pelatih Badung saya minta membuat program pelatihan atlet secara tertulis. Satu copy disetor ke KONI. Atas dasar program itu nanti, KONI melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke lapangan,” kata Nariana lagi.
Sebelumnya monev serupa di lakukan dalam pelatihan Cabor Bulutangkis. Sabtu (10/8) lalu, KONI Badung monev ke cabor Renang dan Petaque di Abiansemal.
Atas pertanyaan pers, pengurus KONI Badung memang tidak melakukan monev ke atlet Badung yang masuk kontingen PON Bali. Pasalnya mereka sudah ditangani pelatih-pelatih yang ditunjuk KONI Bali. Tidak boleh ada suasana tumpeng tindih dalam membina atlet menjelang PON 2024.
Namun demikian, KONI Badung akan memperjuangkan insan olahraga Badung yang dapat kepercayaan Bali ke PON mendapat bekal tambahan dari Bupati Badung Nyoman Giri Prasta.
Pelepasan atlet, pelatih, ofisial dan wasit/juri sebanyak 247 orang asal Badung yang ikut PON 2024, akan dilakukan pada 20 Agustus 2024 di Lapangan Puspem Badung, Sempidi Mengwi. (*)