POSMERDEKA.COM, TABANAN – Putra tunggal capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, berkunjung ke pabrik coklat Cau Chocolate di Banjar Cau, Desa Tua, Kecamatan Marga, Senin (18/12/2023). Dengan didampingi pemilik Cau Chocolate, Kadek Surya Prasetya Wiguna, Alam Ganjar juga sempat melakukan diskusi dengan para petani muda Bali.
Tiba sekitar pukul 10.37 Wita, Alam Ganjar disambut Kadek Surya beserta karyawan Cau Chocolate, dan menyempatkan minum secangkir coklat hangat yang disuguhkan. Dilanjutkan dengan meninjau ke kebun kakao milik perusahaan tersebut, Alam Ganjar juga berkesempatan untuk memetik buah kakao, lalu juga melihat proses fermentasi kakao di sekitar kebun tersebut.
Usai dari kebun kakao, jebolan Universitas Gajah Mada itu juga diantar meninjau lokasi pabrik pengolahan coklat, sekaligus melihat hasil produksi coklat berbagai rasa dan kemasan. Selanjutnya menuju ke tempat diskusi, kembali ke Wantilan Resto Cau Chocolate, dan melakukan diskusi dengan para petani muda dari berbagai komunitas. Di antaranya perwakilan komunitas petani kakao, kopi, padi, strawberry, alpukat, dan lain-lain.
Dari diskusi yang berlangsung kurang dari satu jam itu, Alam Ganjar menerima masukan dan curhatan para petani milenial yang hadir. Petani kopi dari Pujungan, Pupuan, misalnya, mengharapkan agar Alam Ganjar bisa membantu pembangunan pabrik, sehingga petani kopi bisa menikmati harga jual dengan harga standar.
Sementara perwakilan petani strawberry juga mengharapkan untuk pengadaan jenis bibit strawberry dengan varietas berkualitas dengan hasil yang maksimal. Pada saat panen raya, petani menginginkan ada suatu kerja sama hasil olahan dari hasil strawberry, sehingga membantu para petani,” ujarnya.
Sejumlah curhatan juga disampaikan beberapa perwakilan petani yang hadir. Dari berbagai permasalahan yang disampaikan oleh petani muda Bali itu, Alam Ganjar mengatakan akan menyerap dan meneruskan keluhan-keluhan dari petani, ditampung dan didorong ke pemerintah pusat, sehingga ke depan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Salah satunya adalah petani kakao, yang kemudian mampu mengolah hasil produksi kakao menjadi bahan baku coklat hingga mampu untuk diekspor. Di tempat ini (Cau Chocolate) bisa sebagai edukasi masyarakat petani, khususnya kakao, untuk bisa mengembangkan hasil usaha taninya itu,” ujar Alam Ganjar, sekaligus mengakhiri kunjungannya di Cau Chocolate, dan melanjutkan perjalanan bersama rombongan menuju ke Denpasar. gap
