POSMERDEKA.COM, BANGLI – Cuaca ekstrem yang masih melanda Bali menghadirkan sejumlah bencana. Hasil pendataan sementara oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, terdapat 15 titik bencana yang tersebar di empat kecamatan. Kerugian material akibat bencana mencapai miliaran rupiah.
Kalaksa BPBD dan Damkar Bangli, Wayan Wardana, Senin (10/2/2025) mengatakan, cuaca ekstrem berupa hujan lebat diiringi angin kencang membuat bencana di beberapa titik. Bencana lebih didominasi pohon tumbang dan longsor. “Dari data yang masuk, bencana terjadi di 15 titik yang tersebar di empat kecamatan,” cetusnya.
Wardana mencontohkan bencana pohon tumbang di Desa Bonyoh, Kecamatan Kintamani yang menghancurkan rumah warga. Selain itu angin kencang mengakibatkan bangunan Bale Pesandekan di Pura Banua, Desa Bonyoh roboh. Di Desa Bayung Gede, pohon tumbang menimpa dua unit mobil yang sedang parkir.
Pohon tumbang juga terjadi di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli. Beberapa pelinggih di Pura Dadia Dalem Telaga, Banjar Gelinggang, Kubu hancur setelah tertimpa pohon mangga yang tumbang.
Untuk bencana tanah longsor, dia menyebut terjadi di beberapa ruas jalan. Untuk proses evakuasi, instansinya berkoordinasi dengan Dinas PUPR Perkim Bangli terkait penggunaan alat berat. Walaupun terjadi bencana, dia masih bersyukur tidak sampai ada korban jiwa.
Wardana tidak menampik bahwa jumlah personelnya masih kurang, sehingga sempat kewalahan saat melakukan penanganan bencana. ”Bencana terjadi di beberapa titik, sementara jumlah personel masih kurang, makanya kami kewalahan dalam upaya penanganan. Oleh karena itu kami berharap partisipasi masyarakat dalam penanganan bencana,” urainya.
Disinggung nilai kerugian material, Wardana mendaku masih dilakukan penghitungan. Namun, melihat ada beberapa pura dan rumah warga serta kendaraan yang rusak, kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah. ”Kalau melihat realita di lapangan, estimasi kerugian material mencapai miliaran rupiah,” ungkapnya menandaskan. gia