POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Sebanyak 1.261 taekwondoin berasal dari 16 provinsi dan 74 klub berebut juara pada ajang KONI Badung Sport Tourism (KBST) cabang olahraga Taekwondo, di Auditorium Widya Sabha Kampus Unud Jimbaran, mulai Jumat, (26/7/2024). Ajang KBST ini pun mendapat apresiasi dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI).
Usai membuka kejuaraan bertaraf nasional ini, Ketua Bidang III PB TI Rafael Jeroso mengungkapkan, KBST 2024 ini menjadi ajang yang baik untuk menjaring bibit-bibit atlet potensial.
Menurutnya kejuaraan ini menjadi pengalaman bagi para atlet taekwondo untuk menjadi atlet unggulan bagi Badung, Bali dan juga Indonesia. “Pengalaman ini membuat mereka bisa menjadi atlet yang diandalkan di event-event resmi. Kami memberi penghormatan setinggi-tingginya untuk TI Bali dan Badung,” ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Umum (Sekum) KONI Badung Made Sutama juga merespon positif pelaksanaan KBST Taekwondo Indonesia. Namun ia mengakui ada penurunan peserta dari KBST 2023 yang mencapai 2 ribu atlet, tahun ini hanya diikuti 1.261 atlet.
“Memang jumlahnya menurun dari sebelumnya yang mencapai 2.000-an, tapi kali ini hanya melibatkan 1.261 peserta saja. Kami di KONI Badung tetap mengapresiasi atas capaian ini,” terangnya di sela-sela pembukaan kegiatan itu.
Meski menurun dari event tahun lalu, Made Sutama mengacungi jempol kepada jajaran pengurus TI di Kabupaten Badung yang menghadirkan atlet dari 16 Provinsi serta seluruh Kabupaten/Kota di Bali juga hadir. Namun, kali ini keikutsertaan atlet dari mancanegara juga tidak ada karena berbagai faktor.
Jumlah peserta seribuan itu, lanjut dia sudah melebihi target dari KONI Badung yang hanya mematok 300 peserta, tapi angkanya kali ini di atas seribu. “Tapi saya lihat, suasana di Auditorium Udayana ini luar biasa banyaknya. Ya, saya berharap ke depannya lebih diperluas,” urai Sutama.
“Sport Tourism 2024 sudah cukup bagus, walau ada penurunan peserta dari 2 ribuan menjadi 1.261. Tapi antusias atlet saya lihat sudah cukup bagus. Nanti yang dari luar Bali dan luar negeri wajib ditambah,” tegasnya.
Made Sutama juga mengingatkan pentingnya soliditas antar para pengurus taekwondo Indonesia, mengingat jika kepengurusan solid akan memudahkan proses pembinaan dari para atlet.
Pada kesempatan sama Ketua Umum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan juga membeirkan apresiasi sama. Menurutnya cabor taekwondo juga menjadi salah satu andalan bagi Bali di ajang PON September mendatang. Melalui KBST ini diharapkan mencetak banyak atlet potensial yang dapat tampil mewakili Bali di kancah Nasional.
“Bagaimana penyelenggara event dapat meningkatkan kualitas event. Kemudian bagaimana ini mampu masuk dalam kalender PB TI sehingga atlet-atlet lain terus akan datang ke Bali,” ungkapnya.
Oka Darmawan juga menanti realisasi target 3 emas dari cabor taekwondo di ajang PON. Terlebih dari tim taekwondo Bali, terdapat 7 atlet taekwondo Badung yang siap tampil di PON.
Pada bagian lain, Ketua Umum Pengkab TI Badung Putu Winasa mengakui adanya penurunan peserta dari even edisi sebelumnya. Salah satu alasan penurunan peserta karena tempat pertandingan lebih kecil dari even sebelumnya yang digelar di GOR Purnakrida.
”Auditorium Widya Sabha Kampus Unud Jimbaran hanya bisa dipasangi 3 matras, sehingga kami membatasi jumlah peserta yang ikut. Sedangkan GOR Purnakrida bisa memuat 4 matras sebagai persyaratan even ini bertaraf internasional. GOR Purnakrida kini masih tahap perbaikan pasca kebakaran,” ucapnya.
Putu Winasa juga berjanji, jika pada kesempatan KBST berikutnya, pihaknya akan mendatangkan jumlah yang lebih banyak, termasuk peserta dari luar negeri. yes