1.210 Warga Serokadan Jalani Tes Cepat, 434 Reaktif, Akses Masuk Desa Dijaga Ketat Aparat

WARGA Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, telah menjalani tes cepat, Kamis (30/4/2020). Foto: ist
WARGA Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, telah menjalani tes cepat, Kamis (30/4/2020). Foto: ist

BANGLI – Sebanyak 1.210 dari 2.640 warga Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, telah menjalani tes cepat, Kamis (30/4/2020). Hasilnya, 434 warga reaktif dan 767 non reaktif.

Mereka menjalani tes cepat setelah 8 warga dinyatakan positif Covid-19 akibat transmisi lokal. ‘’Kesimpulannya, 36,61 persen warga reaktif,’’ kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, Kamis (30/4/2020) sore.

Bacaan Lainnya

Dirgayusa mengatakan, untuk memastikan, besok secara bertahap akan dilakukan tes swab (lendir) dengan metode PCR. Hal ini untuk mengetahui apakah warga tersebut terjangkit virus Corona atau Covid-19.

Diberitakan sebelumnya, Banjar Serokodan telah diisolasi agar tidak terjadi perluasan kasus Covid-19 ke wilayah lainnya. “Jadi, bentuknya isolasi biasa hanya diperketat, semua warga Banjar Serokadan dilarang melakukan aktivitas ke luar desa dan rumah, dan pengawasan dilakukan langsung Satgas Kabupaten,” kata dia.

Untuk isolasi tersebut, Dinas Sosial akan menyiapkan kebutuhan sembako semua warga selama dua minggu. Lalu, pihak keamanan yakni Polisi, TNI, dan Satpol PP akan mengamankan pintu masuk keluar Desa Abuan.

Sebagaimana diketahui, peningkatan kasus positif Covid-19 yang disebabkan penularan atau transmisi lokal menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. Sebanyak delapan warga di Banjar (Dusun) Serokadan, Kabupaten Bangli, terinfeksi Covid-19, tertular dari pekerja migran Indonesia (PMI) yang melakukan karantina mandiri di rumahnya. 028

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.