Warga Keluhkan Tajen Malam di Pengaji, Ini Penjelasan Kapolsek Payangan!

SUASANA tajen yang disebut-sebut sorga malam di kawasan Banjar Pengaji, Desa Melinggih Kelod, Payangan, Gianyar. foto: ist

GIANYAR – Di tengah gencarnya Polda Bali melarang kegiatan tajen untuk mengurangi risiko berkerumun dan memutus penyebaran Covid-19, tapi masih saja ada orang yang nekat menggelar tajen.

Salah satunya tajen malam di satu lokasi di kawasan Banjar Pengaji, Desa Melinggih Kelod, Payangan, Gianyar. Jika biasanya tajen atas nama upacara agama, tajen di Pengaji digelar oknum untuk kepentingan pribadi.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan informasi yang dihimpun pada Selasa (22/6/2021), tajen di kawasan Pengaji itu dijuluki “sorga malam”, dan berlangsung tiga hari berturut-turut sejak Sabtu, Minggu, dan Senin lalu. Tidak seperti tajen pada umumnya yang dilakukan saat siang atau sore hari, tajen di sini digelar pada malam hari, tepatnya dari pukul 20.00 sampai 24.00.

Bebotoh yang hadir juga bukan dari Payangan saja, tapi banyak juga yang dari luar Payangan seperti Bangli dan Badung. Menurut seorang sumber, tajen itu rutin berjalan setiap malam. Namun, bila tajen sedang menjadi atensi Kapolda, permainan sabung ayam itu ditiadakan. “Kalau situasi sudah tenang, tajen kembali diadakan,” bisik sumber yang minta identitasnya dirahasiakan.

Dia mengaku heran, karena tajen tersebut bisa lolos sampai tiga kali. Padahal lokasinya tidak jauh dari jalan raya, hanya sekitar 100 meter. “Yang saya heran, kok bisa ya tajen itu leluasa di sana? Padahal jaraknya dekat jalan raya, yang datang juga banyak, dan banyak yang tidak pakai masker,” ungkapnya bernada menyesalkan.

Baca juga :  Ajak Umat Jaga Kebersihan, Bank Sampah Tegeh Sari Lestari Ngayah Mareresik di Pura Besakih

Kapolsek Payangan, AKP I Putu Agus Ady Wijaya, yang dimintai konfirmasi, membantah adanya tajen di lokasi dimaksud. “Tidak ada, saya sudah tutup semua. Dan, saya juga melakukan patroli sampai jam 1 (dini hari), tidak ada,” tegasnya.

Kapolsek mengklaim kerap melakukan penelusuran dari setiap foto dan video yang beredar. Namun, saat diselidiki, ternyata tajen tersebut kejadian sudah lama. “Banyak foto dan video yang beredar, ternyata begitu saya cek itu foto dulu,” tandasnya tanpa merinci lebih jauh. adi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.