DENPASAR – Industri perbankan mencatat kenaikan transaksi nontunai di tengah penerapan skema social distancing dan bekerja dari rumah (work from home) untuk mencegah penyebaran virus Corona semakin meluas. Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH.MH., mengakui adanya peningkatan transaksi nontunai hingga 90 persen.
‘’Tren peningkatan transaksi nontunai terjadi sebagian disebabkan karena adanya imbas pandemi wabah Covid-19, sehingga nasabah dalam melakukan transaksi akan lebih merasa aman melalui layanan e-banking Bank BPD Bali yang telah memiliki fitur-fitur transaksi yang sama dengan perbankan lainnya,’’ jelas Sudharma, Senin (13/4/2020).
Ia mengatakan, aktivitas transaksi tunai nasabah Bank BPD Bali mengalami penurunan sekitar 20 persen pada Februari 2020. Sementara total transaksi tunai dan nontunai pada Februari 2020 dibandingkan Maret terjadi penurunan sebesar 6 persen dari 37 persen menjadi 31 persen. Kondisi inilah yang menyebabkan terjadi peningkatan transaksi secara nontunai sejak awal April 2020.
Kelengkapan fitur MB+QRIS, IBB, kartu debet dan ATM mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi secara daring (pembelian, pembayaran, transfer) dapat dilakukan dari rumah sehingga social/physical distancing dapat dilakukan oleh nasabah Bank BPD Bali.
Menyikapi pencegahan Covid-19, Bank BPD Bali telah melakukan perubahan waktu layanan hingga pukul 14.00 Wita. Sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia yang melakukan perubahan layanan SKNBI dan BI RTGS yang ditutup pukul 16.00 Wita, termasuk juga penyesuaian operasional di Kantor Samsat se-Bali.
Mengantisipasi dan melindungi nasabah dan para karyawannya dari ancaman Covid-19, Bank BPD Bali juga melaksanakan aksi cegah tanggal Corona. ‘’Kami mewajibkan seluruh nasabah untuk cuci tangan dan pengetesan suhu termasuk menyiapkan pembersih tangan pada saat akan memasuki lobi bank. Pembatasan tempat tunggu antrean. Hal yang sama kami lakukan juga kepada seluruh karyawan,’’ jelas Sudharma.
Diungkapkan pula beberapa kantor kas dan kantor layanan yang menurut analisa memiliki risiko tinggi dilakukan penutupan sementara. Namun untuk layanan bisa tetap dilakukan hanya saja direlokasi ke kantor terdekat. Untuk layanan kepada nasabah pensiunan dihimbau melalui media sosial, SMS dan telpon agar melakukan notifikasi secara daring dan tranksasi melalui ATM sehingga tidak terjadi penumpukan layanan.
‘’Sampai hari ini sosialisasi yang kami lakukan cukup efektif dan nasabah cukup baik menanggapi perubahan layanan yang kami lakukan,’’ terangnya, lanjut mengatakan Bank BPD Bali saat ini telah memiliki layanan reservasi/antrean online (Speed Id), sehingga tidak terjadi penumpukan antrean di dalam bank. 016