POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) di wilayah Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem kesulitan air bersih. Kondisi itu akibat banjir bandang yang melanda wilayah tersebut beberapa hari lalu. Banjir menyebabkan sumber air yang mereka gunakan selama ini bercampur lumpur.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengatakan, pendistribusian air bersih dilakukan berdasarkan permintaan dari masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Mereka akan menggunakan air bantuan itu untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mandi dan yang lainnya. “Pendistribusian air kami lakukan sejak kemarin sebanyak 5.000 liter, dan sekarang 5.000 liter lagi,” kata Arimbawa, Jumat (14/6/2024).
Selama ini, jelasnya, masyarakat yang ada di wilayah tersebut memanfaatkan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari. Sayang, sejak hujan deras yang melanda Karangasem beberapa hari lalu, sebagian besar sumber mata air di sana tercampur lumpur. Makanya tidak bisa digunakan untuk sementara waktu.
“Kami sudah datangi lokasi tersebut, dan memang airnya cukup keruh. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya seperti PMI dan Dinas Sosial, untuk menyuplai air bersih ke wilayah tersebut selama sumber air belum bisa digunakan,” sambungnya.
Lebih jauh diutarakan, permintaan air bersih dari masyarakat di wilayah Desa Ulakan baru kali pertama tahun ini. Itu pun karena sumber mata air tercemar, bukan karena kekeringan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Biasanya warga di wilayah seperti Desa Seraya Timur, Ban, Tianyar dan lainnya rutin mengajukan permintaan air bersih ketika musim kering atau kemarau. “Hingga saat ini belum ada wilayah yang melakukan permintaan air bersih karena kekeringan,” pungkasnya. nad