SPKLU Tipe Ultra Fast Charging, Pengisian Mobil Listrik Tak Sampai 30 Menit

KENDARAAN listrik ultra fast charging yang tengah di isi dayanya di SPKLU. Foto: ist

MATARAM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan tipe ultra fast charging pertama di Indonesia yang dipersiapkan untuk mendukung operasional kendaraan delegasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Menyandang nama ultra fast charging, SPKLU ini memiliki beberapa keistimewaan. Yakni, SPKLU, akan mampu mengisi penuh mobil listrik dengan kapasitas di atas 80 kilo Watt hour (kWh) hanya dalam waktu 30 menit saja dari posisi kosong.

Bacaan Lainnya

Tak hanya itu saja, SPKLU dengan daya 200 kilo Watt (kW) juga dilengkapi dengan fitur Simultan Charger sehingga dapat mengisi 2 unit kendaraan secara bersamaan.

‘’Dengan fitur ini, maka distribusi beban listrik yang dialirkan secara dinamis kedua mobil yang sedang diisi dayanya,’’ ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam siaran tertulisnya, Minggu (27/3/2022).

Menurut dia, keberadaan SPKLU sudah menerapkan standardisasi IP (Ingress Protection) 55 yang membuat tahan air untuk semprotan dari segala arah.

Tak hanya itu, desain yang padat dan ergonomis mampu memberikan 96 persen efisiensi daya untuk penghematan energi. Belum lagi tingkat keamanan yang terjamin dengan tersertifikasi IEC 61851 untuk pengendara mobil listrik.

Baca juga :  IDI Cabang Bangli Dukung Penegakan Hukum Pelanggar Prokes

‘’Pastinya, dengan fitur user friendly menggunakan layar sentuh dan telah terintegrasi dengan aplikasi PLN Mobile pada fitur Electric Vehicle memberikan kemudahan dalam penggunaan dan pengisian listrik pengguna,’’ jelas Darmawan.

Saat ini, pihaknya tengah membangun SPKLU ultra fast charging 200 kW sebanyak 60 unit yang membutuhkan investasi senilai Rp 72,84 miliar.

Tak hanya di Bali, PLN juga kian gencar menambah fasilitas pengisian daya kendaraan listrik di Tanah Air. Apalagi, hingga Februari 2022, total SPKLU telah beroperasi secara nasional sebanyak 267 unit di 195 lokasi.

Sementara, total SPKLU yang dimiliki PLN sebanyak 120 unit dan tersebar di 92 lokasi. ‘’Akhir tahun 2022 ini, PLN menargetkan dapat menghadirkan 580 SPKLU untuk memudahkan para pengguna kendaraan listrik,’’ ucap Darmawan.

Ia menyatakan, untuk mencapai target tersebut, PLN mempermudah kemitraan pembangunan SPKLU, serta memfasilitasi pihak ketiga yang ingin membangun SPKLU, termasuk menyediakan layanan kemitraan penyediaan SPKLU melalui situs khusus.

Di mana, lanjut dia, situs tersebut akan memudahkan pendaftaran dan administrasi para badan usaha yang ingin membangun SPKLU dengan dengan mengakses laman https://layanan.pln.co.id/partnership-spklu.

Nantinya, kata Darmawan, para calon mitra dalam kerja sama pengembangan SPKLU akan dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPKLU.

‘’Selain itu, kami juga sudah menyiapkan fitur Electric Vehicle yang tersedia dalam SuperApps PLN Mobile. Melalui aplikasi ini, masyarakat pemilik kendaraan listrik bisa langsung melakukan transaksi pengisian baterai dalam satu genggaman,’’ jelas Darmawan. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.