Siswa SMAN 1 Gerung Raih Juara LKIR NTB 2020, Buat Inovasi Pengelolaan Air Limbah Jadi Air Bersih

ASISTEN II Setda NTB, Ridwansyah (kanan) saat menyampaikan sambutannya pada LKIR Tahun 2020, Selasa (1/12/2020). Foto: ist
ASISTEN II Setda NTB, Ridwansyah (kanan) saat menyampaikan sambutannya pada LKIR Tahun 2020, Selasa (1/12/2020). Foto: ist

MATARAM – Pengelolaan air limbah menjadi air bersih yang dilakukan perwakilan SMAN 1 Gerung, Rama Sayudhia, meraih juara pertama pada Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2020. Rama menyisihkan sebanyak 85 peserta yang mengikuti ajang LKIR yang digagas Gubernur NTB, Zulkieflimansyah,  di Science Teknologi dan Industri Park (STIPark) Provinsi NTB di Banyumulek, Lombok Barat.

Rama mengatakan, pengolahan air limbah rumah tangga yang dilakukannya menggunakan sistem Biokoagulan. Kata dia, cara kerja sistem ini cukup sederhana. Yakni, dengan memanfaatkan alat-alat yang mudah dijumpai di sekitar, seperti wadah atau botol bekas, pasir, biji kelor dan biji asam jawa.

Bacaan Lainnya

Ia menuturkan, dari semua bahan itu, yang paling penting adalah biji kelor dan biji asam jawa. Dimana kedua bijian itu masing-masing mengandung (NH3) atau kadar yang dapat menurunkan kadar amoniak pada air limbah.

‘’Itu artinya, NH3 dapat mengingkat zat-zat kimia yang berbahaya dalam kandungan air limbah rumah tangga. Alhamdulillah, karya saya masuk final, dan diapresiasi oleh para dewan juri,’’ kata Rama saat di temui usai lomba, di STIPark Banyumulek, Selasa (1/12).

Menurut dia, pengelolaan air limbah menjadi air bersih yang diciptakannya memiliki cara kerja yang sangat sederhana. Sebab, dirinya hanya menyiapkan botol plastik bekas. Selanjutnya, tinggal dimasukan pasir sebagai lapisan atas. Selain itu, lapisan kedua spons sebagai filternya, lapisan ketiga batu apung dicampur dengan campuran biji kelor dan asam yang sudah ditumbuk.

Baca juga :  Kerusakan Paving di Dermaga Kedisan Makin Parah

‘’Sementara, lapisan paling bawah kita masukan pasir sebagai filter terakhirnya. Jadi sangat mudah dan siapapun dapat melakukannya,’’ ungkap Rama.

Siswa jurusan MIPA melanjutkan, setelah air limbah dimasukan dalam wadah yang terdapat bahan-bahan itu, hanya membutuhkan waktu sehari untuk mengubah air limbah itu menjadi air yang layak bagi masyarakat.

Selain juara dalam kategori inovasi olahan pangan, SMAN 1 Gerung juga menyabet juara  pada kategori inovasi zero waste. Sedangkan Juara pada kategori inovasi permesinan diraih  SMAN 1 Aikmel Lombok Timur.

LKIR 2020 yang diselenggarakan STIPark NTB, ini melahirkan berbagai inovasi teknologi selain diikuti lebih banyak peserta, inovasi teknologi pun kian beragam.  ‘’Lomba ini tidak hanya sekadar mencari pemenang tapi teknologi tepat guna yang ditawarkan karya ilmiah ini benar benar bisa dikembangkan dan akan difasilitasi oleh STIPark NTB,’’ ujar Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah STIPark, Muhammad Khairul Ikhwan.

Sejak periode September sampai Oktober, seluruh karya ilmiah dikumpulkan. Sebanyak 85 peserta yang telah mendaftar dengan inovasi beragam dari tiga kategori yakni permesinan, pengolahan pangan dan zero waste.

Nantinya, pemenang yang terpilih akan diintervensi oleh STIPark NTB agar dapat diaplikasikan langsung oleh masyarakat.  Sebagai inkubasi bisnis dan teknologi, peran STIPark NTB adalah melakukan riset dan pengembangan dengan melakukan literasi awal dengan berbagai pihak mulai dari akademisi sampai dengan pelaku industri dan wirausaha. Pencarian bibit muda dari kalangan remaja ini adalah untuk membiasakan generasi muda untuk berpikir inovatif dan kreatif.

Baca juga :  CVC dan Sosialisasi NPPBKC Bea Cuka Denpasar di Desa Bebandem

Terpisah, Asisten II Setda NTB, Ridwansyah, mengatakan, fasilitas seperti STIPark adalah untuk ikhtiar menjadi lebih maju. Industrialisasi yang menyaratkan inovasi teknologi sebagai sarana melakukan pengolahan sendiri terhadap berbagai  bahan mentah yang dihasilkan NTB.

Menurut dia, pemberian nilai tambah merupakan perwujudan RPJMD lima tahun mendatang. Dimana,  industrialisasi di berbagai sektor setelah pariwisata dan pertanian tidak lain dihajatkan mendukung UKM dan IKM di NTB dapat berkembang dari industri pengolahannya.

‘’Setidaknya barang setengah jadi dan tidak menjual barang mentah dan membeli produk luar yang bahan bakunya dari NTB sendiri dengan harga mahal menjadi fokus Pemprov NTB. Maka, saya berterima kasih pada remaja dan pelajar yang akan menjadi pionir perubahan teknologi dan industri masa depan,’’ tandas Ridwansyah.

‘’Kita mulai belajar dari kuantitas, kualitas baru kemudian kontinuitas,’’ sambungnya memungkasi. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.