Sendratari Kolosal “Ki Barualis” Meriahkan HUT Kota Gianyar

PEMENTASAN sendratari kolosal berjudul “Ki Barualis” garapan Sanggar Paripurna Bona. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Pecinta seni pertunjukan memadati panggung terbuka Balai Budaya Gianyar, Rabu (17/4/2024) malam. Mereka berbondong-bondong menyaksikan pementasan sendratari kolosal berjudul “Ki Barualis”, garapan Sanggar Paripurna Bona, serangkaian memeriahkan HUT ke-253 Kota Gianyar.

Sendratari ini menceritakan perebutan senjata tombak sakti yang diperoleh Dewa Manggis Kuning dari perempuan tua yang kemudian berubah menjadi bidadari.

Bacaan Lainnya

Dikisahkan, Dewa Manggis Kuning yang tinggal di Alas Bengkel bersama prajuritnya diusik kedatangan pasukan Guwak yang dipimpin Raja Buleleng, I Gusti Anglurah Panji Sakti.

Laskar Gusti Panji Sakti datang menunggangi gajah ke Alas Bengkel, ingin menaklukkan Dewa Manggis Kuning guna mendapat senjata sakti milliknya. Mulai dari Buruan, Bangunliman, penepi Desa Ambengan penyerangan dilakukan dengan membakar Alas Bengkel beserta isinya.

Dewa Manggis Kuning yang mendengar insiden itu menjadi murka, dan langsung memimpin laskar Watek Sikep Penamun yang bersenjatakan bambu runcing. Juga barisan pering gading untuk mencegah terjadinya banyak korban.

Berkat Laskar Watek Sikep Penamun dan kecekatan Dewa Manggis Kuning yang mengeluarkan ajian Panglimunan, muncul para roh gaib yang membuat pasukan Gusti Panji Sakti merasa kewalahan. Mereka lari tunggang-langgang meninggalkan Alas Bengkel, yang sekarang diberi nama Desa Beng.

Baca juga :  Unud Mengabdi, Ubah Biogas Jadi Listrik

Sawah tempat gajah makan kacang-kacangan sebelum terjadi perang, sekarang dinamai Subak Kacang Bedol. Tombak sakti yang berhasil melukai alis gajah diberi nama “Ki Barualis“.

Sejak itu di Tukad Panti Desa Beng dibangun pariyangan tempat melukat, memuja Dewa Manggis Kuning. Tujuannya mendapat kesucian dan kesejahteraan, sehingga Desa Beng menjadi tenteram dan makmur berkat karisma Dewa Manggis Kuning.

Ketua Sanggar Paripurna Bona sekaligus Direktur Artistik, I Made Sidia, menuturkan, “Ki Barualis” merupakan senjata sakti yang dimiliki Ida Dewa Manggis Kuning, yang merupakan penglingsir atau pendiri Kerajaan Gianyar. Garapan tersebut diangkat karena beberapa tahun lalu, masyarakat mendapat banyak cobaan mulai wabah virus Corona dan lainnya.

“Kebetulan Sanggar Paripurna ditunjuk Pemerintah Kabupaten Gianyar agar membangkitkan semangat generasi muda, masyarakat yang pernah tertimpa bencana Corona Virus. Untuk itu, kami mengangkat bagaimana agar masyarakat Gianyar tahu sejarah, yaitu sejarah dari Desa Beng yang dulunya bernama Bengkel,” terangnya.

“Pada saat itu, Gusti Panji Sakti Raja Buleleng ingin menguasai Bali dan terjadilah suatu konflik. Sekarang kita bisa mewarisi tempat-tempat yang bersejarah, ada Bangunliman hingga Alas Bengkel yang sekarang menjadi Desa Beng,” paparnya. adi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.