POSMERDEKA.COM, TABANAN – Keberadaan anak-anak punk dengan pakaian lusuh dan badut jalanan yang mengamen di sejumlah titik lampu merah traffic light (TL) sepanjang Jalan Bypass Dr. Ir. Soekarno Kediri-Tabanan, dinilai menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Terkait hal itu, Kasatpol PP Tabanan, I Gede Sukanada, Kamis (30/1/2025), mengatakan bahwa pihaknya telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan penertiban sekaligus pembinaan.
Dikatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Tabanan, untuk selanjutnya dilakukan koordinasi dengan Pemprov Bali, guna memulangkan mereka ke daerah asal. “Kami sudah melakukan pembinaan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk kepolisian dan juga pemerintah provinsi melalui dinas sosial,” ujar Sukanada.
Menurut dia, keberadaan pengamen anak punk dan badut jalanan itu tidak lepas dari posisi wilayah Tabanan sebagai jalur transnasional, terutama jalur Denpasar-Gilimanuk. “Tabanan merupakan jalur yang menghubungkan Bali dan Jawa. Hal itu tentu sangat mudah bagi mereka untuk turun dan mengamen di sini (Tabanan),” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, salah satu kunci utama dalam mengatasi permasalahan ini adalah pengawasan di titik-titik penyeberangan, yang jadi jalur masuk bagi para pengamen jalanan. Di samping itu, pihaknya juga telah berkolaborasi dengan masyarakat dan perangkat desa, termasuk Perbekel Desa Dauh Peken dan adat setempat yang aktif membantu di lapangan.
“Kami akan terus melakukan patroli dan pembinaan untuk menjaga ketertiban di Tabanan, serta merespons cepat atas keresahan masyarakat, termasuk salah satunya masalah keberadaan pengamen anak punk ini,” pungkasnya. gap