Sampah Kiriman di Pesisir Barat Berkurang Drastis

PETUGAS mengevakuasi sampah kiriman yang berada di STO Pantai Kuta. Foto: ist

MANGUPURA – Sejak sebulan terakhir, kondisi sampah kiriman yang menepi di pesisir pantai barat Kabupaten Badung menurun drastis. Saat ini hanya kawasan Pantai Samigita (Seminyak, Legian, dan Kuta) yang masih dihampiri sampah kiriman, sedangkan pantai lainnya mulai jarang. Pengurangan terjadi sampai 70 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Koordinator Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) DLHK Badung, I Made Gde Dwipayana, Senin (21/3/2022) menerangkan, sampah kiriman di pesisir pantai barat memang menurun drastis sejak sebulan terakhir. Kendati demikian, dia tidak berani menyimpulkan “musim sampah kiriman” telah berakhir. Kecenderungannya, sampah kiriman muncul sehari setelah hujan lebat melanda.

Bacaan Lainnya

“Saat ini sampah kiriman cenderung menepi di Pantai Legian, Kuta, dan Seminyak berupa sampah plastik. Untuk Pantai Seminyak ke utara sudah jarang, sedangkan untuk Pantai Kedonganan dan Jimbaran mulai tidak tampak,” ungkapnya.

Berkurangnya intensitas sampah kiriman, sambungnya, terjadi sejak bulan Februari. Jika sebelumnya sampah yang dievakuasi di seluruh pantai barat mencapai 50 s.d. 100 ton per hari, kini hanya berkisar 10 ton per hari. Kemunculan sampah kiriman itu juga tidak setiap hari, melainkan bergantung cuaca. Karena itu, dia mengarahkan petugas untuk mengevakuasi sampah kiriman di titik STO yang belum tertangani selama ini.

Baca juga :  HUT Ke-19 Yayasan Pendidikan Gita Asrama Mandala, Bangkit dan Berkarya Bersama Memberi Jaminan Masa Depan

Sejak awal sampah kiriman menepi di pesisir pantai barat, total sebanyak 2.750 ton sampah yang dievakuasi. Dia memperkirakan sampah kiriman akan berhenti pada akhir April mendatang. Sampah yang masih menepi saat ini, duganya, merupakan sampah dari loloan di sekitar Pulau Bali. Sebab, sampah itu muncul saat musim hujan dan tidak terlalu banyak volumenya di laut.

Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Kabupaten Badung, AA Gede Dalem, di kesempatan terpisah, membenarkan kondisi sampah kiriman mulai surut. Bahkan dari laporan stafnya, evakuasi sampah kiriman sampai kemarin hanya menerjunkan satu unit loader milik DLHK. gay

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.