POSMERDEKA.COM, MATARAM – Kapal Rumah Sakit Terapung Laksamana Malahayati tiba di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat (Lobar), Minggu (19/11/2023). Pengurus DPD PDIP NTB bersama DPC PDIP Lobar menyambut tibanya kapal terapung milik DPP PDIP tersebut. Setelah selama tiga hari bersandar di Pelabuhan Lembar, kru kapal RS Terapung Laksamana Malahayati dijadwalkan memberi pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat di Pulau Lombok.
“Selama tiga hari ke depan, mulai Senin (20/11/2023) akan ada kegiatan gratis untuk warga berobat di kapal ini,” kata Ketua DPD PDIP NTB, Rachmat Hidayat, usai menyambut kedatangan kapal itu.
Anggota DPR RI Dapil Pulau Lombok ini mengajak masyarakat memeriksakan kesehatan mereka RS Terapung Laksamana Malahayati, semua tanpa biaya. Hal ini, sebutnya, sesuai komitmen Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang ingin memberi pelayanan kesehatan secara merata kepada semua masyarakat. Terutama mereka yang berada di wilayah kepulauan. Selain memberi pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat, kapal RS Terapung Laksamana Malahayati yang diresmikan Megawati Soekarnoputri pada 10 Juni 2023 itu juga memberi bantuan sembako kepada pasien.
Ketua Tim Medis RS Apung Laksamana Malahayati, dr. Januar Sahat, menyampaikan rencananya untuk melaksanakan bakti sosial selama tiga. “Hari Senin (20/11/2023) kami akan melaksanakan bakti sosial pemeriksaan maupun pengobatan gratis kepada warga di Pelabuhan Lembar dan sekitarnya,” kata Januar melalui pesan tertulis.
Dia menguraikan, keluhan warga yang akan dilayani, terutama anak-anak yang menderita batuk, pilek, mual, muntah dan diare. Selain itu orang tua yang kebanyakan mengeluh pegal-pegal, asam urat, kolesterol, diabetes, kesemutan dan keluhan lainnya. Dia berujar RS Apung Laksamana Malahayati telah melakukan perjalanan ke berbagai kota di Indonesia, dimulai dari Tanjung Priok, Jakarta.
RS Terapung Laksamana Malahayati didesain tidak terlalu besar, tapi memiliki fasilitas lengkap seperti ruang operasi, perawatan, dan pengobatan. Bentuk tidak terlalu besar agar dapat lebih fleksibel saat berlayar menjangkau daerah-daerah perairan terpencil. “Kalau di NTB, terutama di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat ini justru pertama di wilayah Provinsi NTB,” lugasnya.
Jr. Fleet Superitendent RS Apung Laksamana Malahayati, Rivan Insanul Akbar, menambahkan, kapal tersebut memiliki lebar sembilan meter dan panjang sekitar 30 meter. Kapal dilengkapi fasilitas ruang masak, perawatan dan pengobatan. “Kapal ini fleksibel saat berlayar untuk menjangkau daerah-daerah perairan terpencil,” bebernya.
Penamaan kapal tersebut, ulasnya, terinspirasi dari Pahlawan Perempuan Nasional Indonesia, Keumalahayati, yang juga menjadi panglima armada laut perempuan pertama di dunia dari Kesultanan Aceh Darussalam pada abad ke-16. “Nama Laksamana Malahayati dipilih Ibu Megawati Soekarnoputri, diambil dari nama pahlawan perempuan dari Aceh, sebagai bentuk apresiasi atas perjuangannya dalam melawan penjajah,” pungkas Rivan. rul