Roots Indonesia, Langkah Awal untuk Mencegah Perundungan

WORKSHOP peningkatan kapasitas program pencegahan perundungan dan tindakan kekerasan yang diselenggarakan oleh Puspeka Kemendikbudristek RI, bekerja sama dengan Disdikpora Kota Denpasar, Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kota Denpasar, dan Metangi Bali. Foto: ist
WORKSHOP peningkatan kapasitas program pencegahan perundungan dan tindakan kekerasan yang diselenggarakan oleh Puspeka Kemendikbudristek RI, bekerja sama dengan Disdikpora Kota Denpasar, Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kota Denpasar, dan Metangi Bali. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Pemerintah Indonesia telah menetapkan perlindungan anak sebagai salah satu prioritas nasional. Adanya pencegahan kekerasan atau perundungan merupakan salah satu upaya perlindungan anak. Perundungan atau bullying adalah perilaku agresif yang biasa dilakukan seseorang dengan tujuan untuk merendahkan, mengucilkan, dan menyakiti kepada seseorang atau kelompok yang dianggap lebih lemah.

Dalam rangka memperkuat komitmen menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi peserta didik, Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kota Denpasar, dan Metangi Bali, menggelar kegiatan sosialisasi dan Workshop peningkatan kapasitas program pencegahan perundungan dan tindakan kekerasan. Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Denpasar pada tanggal 22 Oktober s.d 24 Oktober 2024 oleh perwakilan guru BK dan Koordinator Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di sekolah jenjang SMP.

Bacaan Lainnya

Kadisdikpora Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap kedepannya dilaksanakan setiap tahun dan tentunya dievaluasi terkait pelaksanannya di sekolah. Bahkan saat hari Sumpah Pemuda, seluruh siswa diminta untuk bersumpah untuk katakan tidak pada perundungan dan tindakan kekerasan.

Baca juga :  Surat Suara Pilkada Tabanan Kurang Dua Boks, KPPS Megati Dites Cepat Corona

‘’Semoga program Roots Indonesia ini bisa diterapkan di seluruh sekolah di Kota Denpasar dan menjadi bagian dari program TPPK di sekolah setiap tahunnya dan dilaksanakan,’’ ujarnya.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan program Roots Indonesia sebagai materi dan peserta melaksanakan pembelajaran microteaching dengan mempraktekkan modul. Program Roots sendiri dibentuk untuk melahirkan siswa-siswi dan guru sebagai agen perubahan pencegahan perundungan di sekolah. Para siswa-siswi mendapatkan materi dari modul pembelajaran saat Roots, sehingga mampu menjadi penggerak upaya-upaya pencegahan terjadinya perundungan atau kekerasan di sekolah.

Pembukaan sosialisasi dan workshop juga dihadiri Kepala BPMP Provinsi Bali, I Made Alit Dwitama; Kepala Pusat Pengembangan Karakter (Puspeka) Rusprita Putri Utami, dan undangan lainnya.

Ketua MGBK Kota Denpasar dan Ketua Metangi Bali, I Komang Agus Ugrasena, mengatakan, bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi sebuah program utama bagi TPPK Sekolah dalam upaya pencegahan perundungan dan tindakan kekerasan dengan merancang agen perubahan di masing-masing sekolah.

Dan di hari terakhir, seluruh peserta melaksanakan Festival Roots Day, dimana hasil dari setiap modul dipamerkan. Peserta sebagai agen perubahan mensimulasikan kegiatan roots day dengan menarik. Dalam tiga hari, peserta telah menghasilkan karya nyata dalam upaya pencegahan perundungan.

Kegiatan workshop ditutup oleh Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Kota Denpasar, Anak Agung  Putu Gede Astara, dengan memberikan apresiasi dan meminta seluruh sekolah untuk berkomitmen mendesiminasi hasil bimtek di sekolah masing-masing. Sesi akhir dilaksanakan foto bersama dan pemutaran video kilas balik kegiatan selama tiga hari yang diunggah di kanal youtube Puspeka cerdas berkarakter. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.