”Universitas Mahadewa Indonesia Ajak Masyarakat Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan”
DENPASAR – Universitas Mahadewa Indonesia merupakan kampus yang bergerak di bidang pengembangan pendidikan karakter. Untuk itu, harus menjadi contoh dalam penerapan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah dan juga memutus penyebaran Covid-19.
Penegasan tersebut disampaikan Rektor Universitas Mahadewa Indonesia, Dr. I Made Suarta, SH., M.Hum., saat melantik BEM, DPM dan Menwa Universitas Mahadewa Indonesia Periode 2020/2022, bertema Regenarasi Kepemimpinan Wujudkan Organisasi Mahasiswa yang Positif, Kreatif, Kondusif, dan Bertanggung Jawab, di Auditorium Redha Gunawan, Jumat (4/9/2020).
“Taat, disiplin dan patuh terhadap prokes wajib dilakukan karena penyebaran virus korona ini yang semakin mengganas. Bahkan dari data Gugus Tugas Provinsi Bali kasus ini hampir mencapai 6 ribu kasus sedangkan pasien yang meninggal dunia, mendekati angka 80 jiwa,” ungkapnya.
Menurut dia, pandemi ini adalah salah satu cobaan dari Sang Pencipta dalam upaya menyadarkan umat manusia untuk peduli terhadap alam, sesama dan juga berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Setiap cobaan yang diberikan, sudah pasti ada jalan keluarnya. Saya yakin segala sesuatu bisa diselesaikan dengan baik. Sembari menunggu vaksin ini ditemukan, mari kita disiplin menerapkan protokol kesehatan agar kita bebas dari paparan virus yang tak kasat mata ini,” ajaknya.
Suarta juga menyinggung terkait kebijakan Gubernur Bali yang mengeluarkan Pergub 46 tahun 2020 tentang pendisplinan protokol kesehatan di masyarakat. Kata dia, kebijakan itu dibuat karena melihat masih ada beberapa masyarakat yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hal itu dibuktikan dengan angka transmisi lokal yang melonjak hingga 92 persen lebih.
“Denda Rp100 ribu bagi masyarakat yang tak menggunakan masker merupakan upaya pemerintah untuk mendisiplinkan masyarakat. Mari kita taati agar terhindar dari sanksi,” tandasnya.
Sementara terkait pelantikan, Suarta meminta agar tema yang diusung dalam pelantikan ini tak hanya sekadar wacana. Akan tetapi diimplementasikan dengan cara berpikir dan bertindak positif, kreatif membuat sesuatu yang baru, menciptakan situasi kondusif dan tetap bertanggung jawab. “Jika ada masalah, saran, kritik, ataupun usulan, silahkan sampaikan kepada saya. Saya sangat terbuka menerimanya,” pungkasnya.
Ketua BEM yang baru dilantik, Putu Rissa Intari Dewi menyampaikan, pasca kenaikan status menjadi universitas dirinya berharap mampu berkarya sesuai dengan tema yang diusung, dan diawali dengan pikiran positif.
“Di tengah pandemi ini, kita tidak cukup hanya diam di rumah. Akan tetapi program kerja yang kreatif, tetapi tetap kondusif. Jadi saya harapkan bisa membuat program kerja yang baik, sekaligus mempromosikan kampus kami,” tandasnya.
Kata dia, program yang dibuat itupun harus bisa dipertanggungjawabkan. Sedangkan terkait arahan rektor agar dalam menyampaikan pendapat, saran maupun kritik, pihaknya mengaku telah memiliki jalur khusus untuk menyampaikannya langsung ke pihak rektor. “Kami BEM, DPM dan Mendwa sudah memiliki jalur untuk menyampaikan langsung baik ke rektor maupun ke wakil rektor,” pungkasnya. alt