POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Dra. Ni Wayan Raiyani terpilih kembali sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Denpasar Selatan untuk periode 2024-2029. Pemilihan ini dilakukan dalam Konferensi Cabang XXIII PGRI Denpasar Selatan, yang dihadiri Ketua PGRI Kota Denpasar, Drs. I Ketut Suarya, M.Pd., di Aula SMPN 9 Denpasar, Sabtu (1/2/2025).
Sebelumnya, Konferensi Cabang XXIII PGRI Denpasar Selatan dibuka Plt. Camat Denpasar Selatan, Ni Komang Pendawati, SSTP., MH. Dalam kepengurusan inti, Wakil Ketua dipercaya pada I Ketut Merta, dan Sekretaris I Made Yadnya Tresna Putra. Pelantikan jajaran pengurus inti PGRI Cabang Denpasar Selatan yang baru langsung dilakukan oleh Ketua PGRI Kota Denpasar, I Ketut Suarya.
Pada kesempatan itu, Suarya, secara lugas memaparkan tentang langkah-langkah yang telah diambil oleh Pengurus Besar (PB) PGRI Pusat terkait dengan isu-isu terbaru di bidang pendidikan. Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) mendorong agar Undang-Undang (UU) Perlindungan Guru segera direalisasikan. Menunjukkan keseriusannya, kata Suarya, PB PGRI telah menyerahkan naskah akademik untuk rancangan UU tersebut. Langkah itu diambil karena kasus kriminalisasi terhadap guru dinilai kian mengkhawatirkan.
Kedua, sambung Suarya, PGRI juga meminta pemerintah untuk Tunjangan Profesi Guru (TPG) tetap dipertahankan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) karena merupakan kebanggaan para guru dan diharapkan dapat memperbaiki kesejahteraan guru. PGRI juga menyampaikan harapannya agar guru swasta yang diangkat menjadi PNS dapat tetap mengajar di sekolah asalnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan.
Ketiga, PGRI juga mendukung rencana penerapan pelonggaran pembelajaran 24 jam bagi guru. Meski begitu, PGRI berharap agar kebijakan tersebut dibuat regulasinya secara jelas.
Sementara itu, Ni Wayan Raiyani menyampaikan apresiasinya kepada pengurus PGRI Denpasar Selatan yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk memimpin organisasi PGRI Cabang Denpasar Selatan untuk lima tahun kedepan. Lebih lanjut, Raiyani menegaskan, PGRI Denpasar Selatan akan menyesuaikan program kerjanya dengan perkembangan dunia pendidikan dan tantangan yang akan dihadapi dalam lima tahun ke depan.
Menurutnya, program kerja PGRI Denpasar Selatan akan selalu selaras dengan kebijakan Pengurus Besar PGRI, PGRI Provinsi Bali dan PGRI Kota Denpasar, agar dapat memberikan kontribusi maksimal bagi dunia pendidikan. Kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan PGRI diharapkan juga dapat mempercepat terwujudnya tujuan tersebut.
Raiyani mengatakan, konferensi cabang ini dikemas dalam bentuk pertanggungjawaban PGRI kepada anggota PGRI khususnya di Kecamatan Denpasar Selatan. Banyak program sudah dilaksanakan, mulai dari sosialisasi kegiatan-kegiatan pengembangan diri untuk guru, kegiatan suka-duka sebagai bentuk perhatian pengurus terhadap anggota, dan berpartisipasi dalam serangkaian HUT PGRI. Selain itu, juga memfasilitasi anggota dalam pencetakan kartu yang dilakukan bertahap, dan juga sosialisasi update aplikasi KTA Digital.
Selanjutnya yang paling berkesan yaitu kepercayaan dan penunjukkan langsung dari Pengurus Besar PGRI dan Education International mewakili Kota Denpasar, maka PGRI Denpasar Selatan dipercaya untuk menyelenggarakan Program Mandatori Workshop LBG (Lingkar Belajar Guru). Sebagaimana tujuan dari Workshop Mandatori PGRI Lingkar Belajar Guru ini diharapkan memaksimalkan program-program pengembangan untuk pengurus dan anggota di tataran akar rumput seperti di tingkat cabang maupun ranting serta menghasilkan output yang bisa menjadi aspirasi kepengurusan PGRI cabang, kabupaten, provinsi dan PB untuk dijadikan bahan masukan untuk perbaikan keorganisasian.
Berbagai kegiatan organisasi sudah diikuti, baik dari tingkat kecamatan maupun skala nasional, seperti Konkernas di Samarinda, Kongres dan Konferensi Nasional di Jakarta. ‘’Ini merupakan amanah bagi kita semua. Saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan kepercayaan ini. Program kerja lima tahun ke depan akan kami evaluasi untuk mengoptimalkan program-program yang belum berjalan maksimal,’’ ungkap Raiyani menandaskan. tra