POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Pekan Olah Raga, Seni, dan Pembelajaran (Porsenijar) PGRI Bali 2025 resmi berakhir, Sabtu (4/10/2025). Kontingen PGRI Kota Denpasar pada event kali ini menempati posisi juara umum III dengan total 6 medali terdiri dari 1 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu.
Predikat juara umum I diraih Kabupaten Buleleng yang mendominasi klasemen dengan 4 medali emas, dan 1 perunggu. Kabupaten Gianyar menyusul diperingkat dua setelah mengumpulkan 2 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Meski harus puas menempati posisi ketiga, Ketua PGRI Kota Denpasar, I Ketut Suarya, menyatakan bahwa PGRI Kota Denpasar mengapresiasi penuh kerja keras para atlet dan seniman dari kalangan guru yang berlaga pada Porsenijar PGRI Bali tahun ini. Ia berterima kasih atas kerja keras, dedikasi, dan semangat juang seluruh kontingen.
“Ketua kontingen, official dan seluruh atlet/peserta, serta ketua cabang yang tak henti mendukung dari awal hingga akhir. Kemenangan ini adalah hasil kolaboratif dan bukti nyata bahwa guru PGRI Kota Denpasar tidak hanya hebat di kelas, tetapi juga berprestasi di tingkat provinsi,” katanya.
Suarya mengatakan, satu medali emas diraih dari cabang perlombaan tari tunggal. Prestasi ini dipersembahkan oleh Luh Made Saraswati Yugana, S.Pd.
Berikutnya, 3 medali perak diraih dari perlombaan pembelajaran mendalam oleh Tude Nugraha Mahantara, S.Pd., paduan suara PGRI Kota Denpasar, dan cabor tenis meja. Sementara 2 medali perunggu diraih dari perlombaan menyanyi solo putri dipersembahkan oleh Ida Ayu Gd Sita Dhamayanti, dan cabor bulutangkis.
Diketahui, pada Posenijar PGRI Bali 2025 ada sembilan cabang yang dilombakan dan dipertandingkan. Sembilan cabang itu yaitu lomba konten kreatif, pembelajaran mendalam, tari tunggal, menyanyi solo putra dan putri, paduan suara, bulutangkis, tenis meja, dan catur.
Ketua PGRI Bali, I Gusti Ngurah Eddy Mulya, menyampaikan bahwa Porsenijar yang dilaksanakan bukan hanya menjadi ajang metemu wirasa, silaturahmi, tetapi juga menjadi wadah menyalurkan minat dan kreativitas para guru dalam bidang olahraga, seni, dan pembelajaran.
Melalui kegiatan ini para guru dapat menunjukkan keteladanan bagi siswa, menjunjung tinggi sportivitas, menjalin kebersamaan, dan menjadikan ajang ini sebagai ruang belajar bersama, serta terus berinovasi dalam pembelajaran di sekolah.
‘’Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga perwujudan semangat kebersamaan, kreativitas, dan dedikasi para guru di Pulau Dewata,’’ ujarnya. tra
























