Permintaan Tinggi, Bibit Udang Galah Langka, Pemerintah Diminta Serius Akomodir Nasib Pembudidaya

ILUSTRASI-Kebutuhan sektor pariwisata terhadap udang galah tergolong cukup tinggi. Sayang, hal itu tidak berbanding lurus dengan ketersediaan bibit udang galah, yang sangat sulit didapat pembudidaya udang. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Kebutuhan sektor pariwisata terhadap udang galah tergolong cukup tinggi. Terlebih Pemprov Bali mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemanfaatan dan Pemasaran Produk Pertanian Perikanan dan Industri Lokal. Sayang, hal itu tidak berbanding lurus dengan ketersediaan bibit udang galah, yang sangat sulit didapat pembudidaya udang.

Salah seorang pembudidaya udang galah di Karangasem, Wayan Kertiyasa, mengatakan, sulitnya mendapat bibit udang galah terjadi sejak pandemi Covid-19. Bibit udang galah dirasa sangat langka dan sulit didapat, baik dari pemerintah maupun pihak swasta.

Bacaan Lainnya

“Sejak Covid, kami di Karangasem kesulitan dapat bibit udang galah. Pernah dapat bibit sekali, itu pun dari swasta. Harganya tentu lebih mahal dari pembibitan yang dibeli dari Balai Benih di Pesinggahan,” ucapnya, Senin (18/3/2024).

Langkanya bibit udang galah, jelasnya, membuat sekitar 14 hektare kolam warga menjadi terbengkalai. Selama ini para pembudidaya memilih membiarkan kosong kolam, karena untuk membudidaya ikan lain dirasa cukup sulit. Baik dari sisi pemeliharaan, ekonomi dan pemasaran. Beruntung para pembudidaya memiliki pekerjaan lain yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Baca juga :  Bawaslu Buleleng Uji Petik di Empat Desa

Lebih jauh diutarakan, selama ini para pembudidaya memperoleh bibit dari Balai Benih Udang Galah Provinsi Bali di Pesinggahan. Namun, sejak pandemi, bibit sulit diperoleh dengan alasan gagal pembibitan, tidak ada anggaran, dan ada perbaikan.

Pembudidaya diminta menunggu, tapi tidak ada kejelasan hampir lima tahun lamanya. “Saya harap pemerintah dapat merespons nasib kami sebagai pembudidaya. Sampai kapan seperti ini? Permintaan banyak tapi kami sulit mendapat bibit,” keluhnya.

Hal senada diungkapkan pembudidaya Kadek Sukerta, yang sejak lama kolam miliknya kosong karena bibit langka. Dia mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut, karena permintaan udang galah masih cukup tinggi tapi terkendala kelangkaan bibit.

“Selama ini kami menyalurkan udang galah ke Pasar Ikan Kedonganan dan suplayer. Sejak bibit langka, otomatis penyaluran terhenti,” pungkasnya. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.